RASULULLAH shalallahu ‘alaihi wassalam terkenal karena namanya ada dalam kalimat syahadat. Dan menghormati, menyampaikan sholawat serta salam, lalu mencintai beliau adalah bagian dari iman.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab: 56)
Jika ada yang merendahkan Rasulullah, maka sesungguhnya dia sedang menghina dirinya sendiri.
Siapa yang bisa menyaingi akhlak Nabi?
Sementara orang-orang yang berjiwa besar angkat topi.
Mahatma Gandhi, Leo Tolstoy, Sir George Bernard Shaw, Thomas Carlyle, W. Montgomery Watt, Dr. William Draper, dan Michael Hart menghormati dan mengakui kebesaran Muhammad.
Bahkan Michael Hart menempatkan Nabi Muhammad di urutan pertama, dari 100 tokoh yang paling berpengaruh di dunia.
Rasulullah bukan hanya mampu dan berhasil mendidik diri, keluarga dan umatnya, tapi beliau juga mampu melestarikan kekuatan keteladanan dalam setiap nadi generasi para pengikutnya.
Sebelum menasehati orang lain, Rasulullah sudah jauh hari selalu menghiasi dirinya dengan budi bahasa dan akhlak mulia.
Shollu ala Nabi.
Rindu kami padamu ya Rasul.
Rindu tiada terperi.
Catatan Ustazah Kingkin Anida di akun Facebooknya