INTERVENSI mertua dalam rumah. “Kamu ke mana saja sih,..? Kok sudah jam segini belum pulang juga! Lihat tuh anak-anakmu pada nangis kurang perhatian! Jangan terlalu cuek dong jadi ibu!
Dulu, Ibu selalu gelisah kalau jam lima belum sampai rumah. Kok sudah jam tujuh malam begini masih belum sampai di rumah sih..!” SMS ibu mertua Tia membuatnya menjadi gelisah dan setengah kesal.
“Zaman dulu kan jalanan enggak semacet ini, Bu! Mobil juga belum banyak dan zaman dulu lulusan S-1 kayak aku gini sangat dihargai dan mudah cari pekerjaan.
“Zaman sekarang susah cari pekerjaan. Mau gelarnya apa kek, belum gontok-gontokkan di kantor, dan bos yang pelitnya bujuk buneng,” rutuk Tia lancar karena semua diucapkan sendirian dalam kendaraan yang ditumpanginya, maka Tia tidak sampai dimusuhi mertuanya karena mertuanya tidak mendengar rutukannya.
“Tia, kamu di mana..? Bisa pulang lebih cepat, yaa? Kata ibu, si Inas cakar-cakaran sama Harry, kayak kucing sama anjing. Aku jadi malu sama ibu. Kamu cepetan pulang, deh! Ibu kayaknya sudah stres tuh jagain rumah kita. Aku masih ada meeting di kantor, setengah jam lagi aku keluar. Thanks ya Ti, muaahh..”, Iwan suami Tia yang menikahinya tujuh tahun lalu nyerocos tanpa memberi kesempatan pada Tia untuk menjawab sepotong pun.
Tia yang memang sudah lelah di kantor, ditambah dengan bis yang ditumpanginya panas karena penumpang yang sangat sesak dan melebihi kapasitas membuatnya merasa lelah dan ingin muntah.
Rasa bencinya pada keadaan membuat Tia malas untuk menjawab apapun, baik SMS dari mertuanya ataupun teguran langsung suaminya.
Cemberut dan wajah lelah, mertuanya sudah menghadang di pintu. Tia segera mencium tangan dan kemudian berbisik lirih, “Terima kasih ya, Bu.”
Panik Tia menjadi-jadi melihat susunan kursi di ruang tamu dan rak buku yang sudah berubah dan juga melihat lauk pauk yang bukan kebiasaan Tia.
“Mbok, kenapa jadi begini…?” desis Tia geram pada Mbok Nah yang asyik mengepel lantai sambil mencampur sabun pewangi dan rebusan daun sirih.
baca juga: Bubur Ayam Mam Fifi
Intervensi Mertua dalam Rumah
Aneh, namun itu terjadi di rumahnya di bawah kekuasaannya. Tia tak habis pikir mengapa intervensi mertuanya begitu terasa dalam.
Walau rumah mertuanya berjarak 15 menit dari rumah Tia, namun Tia merasa seluruh kehidupannya sebagai seorang istri telah dijajah ibu mertua. Dan Tia merasa bosan dan jenuh.
“Tia, kamu sudah di rumah, kan! Makasih yaa. Kata ibu, gorden di rumah kita warnanya kusam. Bagus juga kalau kamu sempat, besok pulang kantor cari-cari kain gorden yang agak cerah.
Kan sebentar lagi mau Ramadan, jadi sekalian ya, biar rumah kita lebih cerah. Makasih ya, sayang! Aku sudah mau sampai rumah, ni!, love!” pesan panjang dari suaminya melalui handphone terbaru Tia yang masih menyicil, membuat Tia semakin jenuh dan ingin berteriak.
“Ibu, kenapa sih ibu ngurusin semua isi rumahku? Mulai dari masakan di rumah, susunan tempat duduk warna gorden, pola asuh anak, dan lain lain?” air mata Tia meleleh satu persatu membasahi handphone-nya.
Dengan gemas, Tia akhirnya memilih main games untuk meluruhkan kekesalannya yang memuncak.
“Maaa… Mama… ayo shalat isya!” Aisyah putri bungsunya yang berusia 4 tahun melenggang masuk ke kamarnya dengan menggunakan mukena neneknya.
Terdengar suara ibu mertuanya yang memerintahkan si Mbok untuk mengeluarkan sajadah dan menyiapkan semua keperluan.
Sementara itu, Tia pun bergegas mengambil air wudhu di kamar mandi. Sayup-sayup mendengar suara ibu mertuanya yang menyuruhnya bergegas karena semua anak sudah siap di ruang tengah yang memang dijadikan tempat shalat keluarga. Lagi-lagi hasil rancangan ibu mertuanya.
Sambil mengenakan mukenanya, Tia mendesah, “Bila terus menerus begini, mungkin aku minta cerai saja. Aku ingin bebas dari intervensi mertuaku,” pikir Tia kesal.
Shalat pun selesai. Ucapan salam yang diucapkan dengan gembira oleh Iwan, suaminya, dan ciuman lembut Iwan pada ibunya membuat Tia menjadi semakin kesal. Dengan cemberut, Tia menyambut suaminya.
Setelah menyiapkan gelas berisi teh panas, Tia menyorongkan pada suaminya. Tumpahan air teh panas tanpa sengaja memercik ke tangan suaminya.
Pelototan suaminya dalam diam di balik punggung ibunya, membuat Tia menjadi semakin ingin sekali berpisah dari suami dan ibunya. Salahkah Tia bila berpikir seperti itu?
Tia tahu, perceraian itu sesuatu yang halal namun dibenci Allah, Tia pun tak sanggup dibenci Allah. Ia juga tak sanggup menghadapi intervensi mertua dalam rumah tangganya.
Siapa yang sanggup memecahkan masalah Tia?
Iwanlah sang kepala keluarga. Komunikasikanlah langkah baik agar kasih sayang ibu mertua pada keluarga kecil Tia yang membuatnya tidak merasa jenuh dengan intervensi kelewat batas.
Bicarakanlah baik-baik dengan ibu. Memang berat menjadi kepala keluarga, namun pahala menanti bila mereka mampu membawa keluarganya ke surga melalui rumah tangga yang sakinah tanpa pikiran untuk berpisah. Wallahu’alam.
(Dikutip dari buku Secangkir Teh Buatan Bidadari)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: