ChanelMuslim.com –
Anak adalah aset masa depan yang sebenarnya, karena dia terus bertumbuh dalam pengertian fisik maupun psikis.
Dan tentu saja karena Rasul menyatakan bahwa setelah kita wafat, maka “anak yang soleh” menjadi salah satu sarana akhirat. Anak soleh akan menyebabkan kita bahagia di dunia dan akhirat.
Betapa mahalnya harga sebuah keshalihan.
Ini adalah sebuah cita-cita yang harus ada.
Dan menjadi wajib bagi kita mewujudkannya.
Bicara soal aset, mari kita awali dari sudut pandang “confidence”.
Dengan rasa percaya diri yang proporsional maka seorang anak akan memiliki konsep diri positif.
Hal ini akan berpengaruh bagi perkembangan anak di masa berikutnya. Bukankah setiap aset harus dikembangkan dan senantiasa bertambah nilainya?
Orang tua merupakan kontak sosial yang paling awal yang dihadapi anak. Orang tua dan anak sama-sama memiliki rasa dan telepati tinggi, karena ikatan batin yang demikian kuat.
Anak-anak yang tidak mendapatkan pandangan positif dari orangtua, atau memang tidak memiliki orang tua, disia-siakan oleh orang tua akan memperoleh kesukaran dalam mendapatkan informasi tentang dirinya sehingga hal ini akan menjadi penyebab utama anak berkonsep diri negatif, tak jarang anak-anak yang mengalami masalah akan sering dirundung masalah.
Anak yang tidak mendapat pandangan positif ibunya bahkan sejak dalam kandungan, maka mereka kelak lahir membawa kecenderungan bertindak kriminal.
Tentu saja nilai anak atau ‘aset’ menjadi menurun karena akan membawa kesedihan bagi orangtuanya sendiri. Kesedihan yang akan berubah menjadi sebuah kemarahan dan berakibat fatal.
Demikian pentingnya menerima anak sejak dia hadir dalam rahim seorang Ibu. Bersyukur karena mendapat ‘aset’.
Artinya bertambah kaya. Itu mengapa disebut banyak anak banyak rezeki.
Bahkan apabila kemudian lahir anak berikutnya yang jaraknya demikian dekat dengan anak pertama, maka batin seorang ibu haruslah fokus pada anak kedua.
Catatan Ustadzah Kingkin Anida di akun Facebook pada Rabu, 22 November 2017