Chanelmuslim.com – Rasul Selalu Shalat Sunnah Fajar
Rasulullah adalah teladan, Rasulullah adalah cerminan Al Quran, dan Rasulullah pun orang yang selalu beribadah dengan baik. Kali ini mari kita simak bagaimana beliau tidak pernah meninggalkan shalat sunnah fajar.
“Dari Aisyah ra., ia berkata, ‘sesungguhnya Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sebelum subuh’.” (HR. Al Bukhari)
Baca Juga: Saat-saat Terakhir Ketika Rasulullah Sakit
Rasul Selalu Shalat Sunnah Fajar
Terdapat banyak hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah selalu melakukan shalat sunnah dua rakaat sebelum shalat subuh. Kalimat “tidak pernah meninggalkan” pada hadits diatas menunjukkan bahwa shalat sunnah fajar dua rakaat atau bisa juga disebut sebagai shalat sunnah qbaliyah shubuh adalah salah satu kebiasaan Nabi, atau suatu perbuatan yang biasa dilakukan oleh beliau. Itulah maksudnya, karena shalat ini senantiasa dikerjakan oleh beliau dan (hampir) tidak pernah beliau tinggalkan. Pada ulama mengatakan bahwa shalat sunnah dua rakaat fajar termasuk shalat sunnah muakkad.
Dalam hadits lain dikatakan;
“Diantara shalat-shalat nafilah (sunnah), tidak ada satu pun yang lebih dijaga pelaksanaannya oleh Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Salllam daripada dua rakaat fajar.” (Muttfaq Alaih)
Suatu hari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salllam pernah terlambat datang ke mesjid untuk shalat shubuh dikarenakan ada suatu urusan yang mesti beliau kerjakan, padahal Bilal telah mengumandangkan adzan shubuh beberapa saat lewat. Kemudian tatkala beliau datang, beliau langsung shalat bersama para sabahat.
Selesai shalat, Bilal menanyakan kepada beliau tentang sebab keterlambatannya serata memberitahu bahwa para sahabat telah lama menunggu beliau. Beliau pun memberitahu Bilal akan sebab keterlambatannya, bahwa ada suatu urusan yang mesti beliau kerjakan, dan setelah itu beliau menyempatkan diri untuk shalat sunnah fajar dua rakaat sebelum ke mesjid. Bilal berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau sudah terlambat sekali.” Beliau bersabda, “sekiranya aku terlambat lebih dari itu, aku tetap akan shalat dua rakaat dengan sempurna.”
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salllam bersabda;
“Janganlah kalian meninggalkan dua rakaat fajar, sekalipun kalian sedang menghadapi musuh.” (Al-Hadits)
Beliau juga bersabda;
“Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan segala yang ada didalamnya.” Dalam riwayat lain; “Lebih aku sukai daripada dunia seisinya.” (HR. Muslim)
Adapun tentang tempat dimana shalat sunnah fajar dikerjakan, maka ia dapat dikerjakan di rumah ataupun di masjid. Namun, mengerjakannya di rumah lebih utama, sekiranya tidak dikhawatirkan terlambat. Karena Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salllam biasa mengerjakannya di rumah.
Sumber : 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar