ANAK-anak usia dewasa laki-laki maupun perempuan harus memahami bahwa perilaku seks bebas, perzinahan atau hubungan seksual diluar pernikahan akan menimbulkan banyak dampak keburukan dan kebinasaan baik di dunia maupun di akhirat. Karena itu, prilaku tersebut dilarang oleh agama. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا (الاسراء : ٣)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32)
Baca Juga: Memahami Dampak Buruk Hubungan Seksual Tanpa Pernikahan (Bag.1)
Memahami Dampak Buruk Hubungan Seksual Tanpa Pernikahan (Bag.2)
B. Adapun balasan buruk di akhirat berupa:
1. Tidak Akan Diajak Bicara, tidak akan disucikan, dan tidak akan dipandang oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasulullah shallallahu’alaiahi wa sallam bersabda:
ثَـلَاثَةٌ لَا يُـكَـلّـِمُـهُمُ اللّٰـهُ يَوْمَ الْقِـيَـامَـةِ وَلَا يُـزَكّـِيْهِمْ (وَلَا يَـنْـظُـرُ إِلَيْهِمْ) وَلَـهُمْ عَـذَابٌ أَلِـيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَـلِـكٌ كَـذَّابٌ ، وَعَائِـلٌ مُسْتَـكْبِـرٌ. (رواه مسلم)
“Tiga (jenis manusia) yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula Allah menyucikan mereka dan tidak memandang kepada mereka, sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: laki-laki tua yang suka berzina, seorang raja pendusta dan orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim)
2. Mendapatkan murka Allah subhanahu wa ta’ala dan hisab yang buruk, sebab sudah melakukan dosa besar.
3. Memberikan contoh yang buruk akan mendatang dosa dan adzab dari orang-orang yang mengikuti keburukannya.
Rasulullah shallallahu’alaiahi wa sallam bersabda:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ. (رواه مسلم)
“Siapa saja yang mencontohkan dalam Islam suatu contoh yang baik, maka ia akan mendapatkan pahalanya, dan pahala orang yang melakukannya setelahnya; tanpa berkurang suatu apapun dari pahala mereka.
Dan barangsiapa yang mencontohkan dalam Islam suatu contoh yang buruk, maka ia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya setelah dia, tanpa berkurang sesuatu pun dari dosa-dosa mereka”. (HR. Muslim)
4. Mendapatkan siksa yang sangat pedih.
يُضَٰعَفۡ لَهُ ٱلۡعَذَابُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَيَخۡلُدۡ فِيهِ مُهَانًا. إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلعملا صالحا (الفُرۡقَانِ: ٦٩ – ٧٠)
“Dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal shaleh.” (Al-Furqan: 69-70)