ChanelMuslim.com- Siapa sih yang nggak suka punya calon yang mantul, alias mantap betul? Ganteng, atau cantik. Apalagi, data karirnya begitu mentereng.
Dalam episod ta’aruf Islami, satu hal yang paling menjadi sorotan dan penantian. Yaitu, sosok sang calon.
Sosok itu mulai dari wajahnya, penampilannya, hingga tentang karirnya. Biasanya, urutan itu secara otomatis menjadi pilihan utama: wajah, penampilan, dan karir.
Bayangkan jika calon prianya ganteng. Ia datang dengan mobil pribadi. Ia pun menceritakan kalau sudah punya rumah sendiri dan aset lain yang lumayan.
Bayangkan juga jika calon wanitanya cantik. Pendidikannya lumayan bersinar. Keluarganya pun dari kalangan yang “berada”.
Namun, inilah pesona luar. Meskipun tidak boleh buruk sangka, tapi terpesona seratus persen dengan hal ini akan mengurangi daya kritis tentang yang inti. Yaitu, tentang kesolehannya, kemandiriannya, ilmu agamanya, dan tentunya rasa cintanya.
Kalau saja masing-masing pihak terjebak dalam pesona luar ini, apa yang akan terjadi? Ia akan terbuai dengan hal duniawiyah yang belum tentu membahagiakan.
Menikah itu bukan soal terpenuhinya keinginan. Tapi tercukupinya kebutuhan. Terutama, kebutuhan tentang keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmah.
Sakinah itu artinya ketenangan hati. Dan itu ada hubungannya dengan nuansa spiritual, yaitu tentang kesolehan seseorang. Bukan karena ganteng dan cantik saja.
Mawadah itu cinta. Dan rahmah pun artinya cinta. Mawadah karena adanya dorongan biologis. Dan rahmah karena dorongan psikologis atau kesatuan jiwa.
Lagi-lagi, baik mawadah maupun rahmah sangat berkait dengan nilai spiritual. Karena keduanya merupakan anugerah Allah subhanahu wata’ala. Bagaimana mungkin ingin meraih yang Allah punya, tanpa menyertakan kriteria yang Allah kasih.
Tapi tidak berarti bahwa semua yang Allah punya dan kasih itu memiliki pesona yang di bawah standar. Tidak juga. Dengan catatan, pesona luar bukan yang utama.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan tentang itu. Beliau mengatakan, wanita itu dinikahi karena empat hal. Karena kecantikannya, nasabnya, hartanya, dan juga agamanya. Pilihlah karena agamanya, niscaya kalian akan bahagia.
Hal yang sama juga berlaku untuk pria. Mungkin karena gantengnya, nasabnya, hartanya, dan juga agamanya. Dan pilihlah karena agamanya. Meskipun boleh jadi, tiga kriteria sebelumnya tergolong sangat standar.
Pahami bahwa menikah itu bukan untuk hitungan bulan atau hanya beberapa tahun. Tapi untuk seumur hidup kita.
Dengan rentang waktu yang lama itu, semua pesona luar akan hilang dengan sendirinya. Tapi tentang kesolehan bukan hanya langgeng, malah akan terus bertambah.
Namun semua terserah masing-masing. Apa yang akan dibidik dari ta’aruf Islami? Pesona luar itu tadi, atau pesona dalam yang tidak lain adalah kesolehannya. [Mh]