MAKAM syuhada Uhud adalah sebuah tempat bersejarah di Madinah. Terletak 5 km sebelah utara masjid Nabawi, tepatnya di antara gunung Uhud dan Jabal Rumat.
Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang gugur pada peperangan Uhud yang terjadi pada bulan syawal tahun ke 3 H.
Sahabat Nabi yang gugur, antara lain: Hamzah bin Abdul Muthalib [paman Nabi], Mush’ab Bin Umair, Hanzholah bin Abi Amr, Amru bin Al-Jamuh, Sa’ad bin Ar-Rabi’, Haitsamah Abu Sa’ad, Abdullah bin jahsy, dan Abdullah bin Amr bin Haram radhiyallahu ‘anhum.
Baca juga: Makam Mulia Dulunya Adalah Rumah Aisyah
Makam Syuhada Uhud jadi Tempat Bersejarah di Madinah
Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa pada masa pemerintahan Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu, beliau memindahkan jenazah syuhada’ ini ke tempat yang sekarang ini, karena proyek perairan area Uhud yang mesti melewati makam lama.
Ketika dipindahkan, jasad mereka terlihat masih segar meskipun telah terkubur bertahun-tahun. [Syarhmusykilil Atsar].
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sering mendatangi makam ini untuk berziarah. Oqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu bercerita, setelah 8 tahun peristiwa Uhud Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang ke makam ini dan berdoa seperti sholat jenazah, seakan-akan kata perpisahan untuk sahabat yang masih hidup maupun yang telah wafat. [HR. Bukhari]
Sebagaimana makam yang lain, pemakaman ini bukan tempat untuk bertawassul atau meminta sesuatu, namun untuk mendoakan ahli kuburnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Maka, sudah sepantasnya kita mengindahkan adab-adab berziarah. Makam ini mengingatkan kita tentang prinsip ketaatan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah berfirman yang artinya : “Apa yang di berikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.”[QS. Al-Hasyr: 7]
Selain itu, karakter kepahlawanan para sahabat dan jiwa pengorbanan mereka harus kita sematkan dalam diri kita, jika kita ingin mendapat kemuliaan seperti mereka. [Din]