MASJID Aisyah Ummul Mu’minin istri Rasulullah yang biasa diebut juga dengan Masjid Tan’im. Dikutip dari buku Haji dan Umroh yang Nikmat karya Trinil Susilawati masjid ini terletak kurang lebih 7,5 km sebelah utara Masjidil Haram, di pinggir jalan raya menuju Madinah.
Masjid ini merupakan batas tanah haram yang paling dekat. Masjid ini juga telah berulang kali diperbaharui dan yang ada sekarang ini hasil pembaharuan dan perluasan.
Baca juga: Arafah bisa Saling Mengenal Satu Sama Lain
Ketahui, Kisah Masjid Aisyah Ummul Mu’minin
84.000 meter persegi perluasan Khadim Al-Haramain Al-Syarifain Kiing Fahd bin Abdul Azis dengan luas keseluruhan termasuk halaman parkir yang cukup ideal.
Sedangkan luas bangunan Masjid Tan’im saat ini adalah 6.000 meter persegi yang dapat menampung 15.000 jemaah.
Seluruh pembiayaan ini ditanggung oleh pihak kerajaan dengan menghabiskan dana kurang lebih 100 juta riyal Saudi.
Sebagaimana Imam Muslim telah meriwayatkan hadis Aisyah Ummul Mu’minin yang bersumber dari Jabir bin Abdullah, bahwa ketika Aisyah turut serta melaksanakan haji wada’ bersama Rasulullah.
Dalam perjalanannya Aisyah mengalami haid yang kemudian mengadukannya kepada Rasulullah. Rasulullah memerintahkan agar tetap berihram dan mengerjakan seluruh rangkaian ibadah haji.
Setelah selesai melaksanakan manasik haji, Ummul Mu’minin Aisyah mengadu kepada Rasulullah dan berkata:
“Kalian semua telah melaksanakan umroh dan haji, sedangkan saya baru mengerjakan hajinya saja”.
Mendengar hal itu, Rasulullah memerintahkan kepada saudaranya Abdurrahman bin Abu Bakar untuk mengantarkannya kepada Tan’im untuk mengambil miqat. Lalu, Aisyah pun mengerjakan umrohnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kisah pembangunannya oleh Aisyah dan peran pentingnya dalam sejarah Islam membuatnya menjadi salah satu tempat yang paling dihormati dan dikunjungi di Madinah.
Dengan menjaga dan menghargai warisan ini, umat Islam dapat terus mengambil inspirasi dan kebijaksanaan dari masa lalu untuk membimbing mereka di masa depan. [Din]