SECARA bahasa arafah berarti saling mengenal satu sama lain karena setiap tanggal 9 Dzulhijjah seluruh Jemaah haji dari berbagai negeri berkumpul di tempat ini dengan tujuan untuk melakukan wukuf sebagai salah satu dari rukun haji.
Wukuf artinya berdiam diri atau berhenti tidak berjalan. Waktu wukuf tersebut dimulai dari tergelincir matahari sampai terbenamnya.
Baca juga: Air yang Gemericik tapi Terkumpul, Itulah Air ZamZam
Arafah bisa Saling Mengenal Satu Sama Lain
Berdasarkan buku Haji dan Umroh yang Nikmat karya Trinil Susilawati, dalam satu riwayat arafah merupakan tempat pertemuan nenek moyang umat manusia Nabi Adam dan Ibu Hawa.
Ketika keduanya turun dari surga, Nabi Adam diturunkan di wilayah Hindustan dan Ibu Hawa diturunkan di Jeddah. Keduanya saling mencari dan akhirnya bertemu di Jabal Rahmah, sebuah bukit menjadi pusat bagi kawasan arafah.
Setelah bertemu keduanya kembali berkumpul dan menetap di Makkah, kemudian berkembanglah umat manusia ke seluruh penjuru dunia.
Peristiwa pertemuan di lokasi ini diabadikan setiap tahun oleh Nabi Adam dan diteruskan oleh keturunannya sebagai ibadah, kemudian syari’atnya itu dilengkapi oleh ajaran Nabi Ibrahim.
Kemudian direkomendasikan serta sekaligus disahkan oleh agama Islam sampai sekarang ini.
Arafah terletak sebelah tenggara Makkah kurang lebih 21 km dan merupakan tanah lapang atau padang yang luas, dikelilingi oleh bukit berbentuk setengah lingkaran.
Padang arafah pada mulanya hanya memiliki luas kira-kira 3,5 km X 3,5 km, namun sesuai dengan kebutuhan area ini selalu diperluas.
Pemerintah Arab Saudi sejak tahun 1981 berupaya menghijaukan area ini dengan menanami pohon yang berasal dari Pulau Jawa yang dikenal di kalangan mereka dengan pohon sukarno.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Karena konon ceritanya yang memberikan gagasan ini adalah Presiden RI Sukarno, seperti gagasannya di tempat Sa’i ada jalur khusus bagi Jemaah haji yang didorong menggunakan kereta.
Pada musim ini, di bawah pohon-pohon inilah tenda dipasang, sehingga teriknya matahari terutama di musim panas yang mencapai 52 derajat celcius dapat berkurang. [Din]