SEORANG jemaah haji embarkasi Aceh (BTJ) kloter 8, Darmiah Muhammad Amin (67), adalah salah satu jemaah haji penyandang disabilitas. Darmiah diketahui menderita tuna netra.
Ditemui saat keluar dari Terminal Haji Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMMA) Madinah, Darmiah keluar dengan menggunakan kursi roda dan kaca mata hitam dan didorong petugas penyelenggara ibadah haji.
Tak disangka memang kalau Darmiah tidak bisa melihat. Namun setelah berbincang, Darmiah mengungkapkan bahwa dia sudah lama tidak bisa melihat.
Sudah enam tahun. (Saat daftar haji) masih sehat, masih bisa melihat,” ujarnya, Rabu (1/6/2023) di Bandara AMMA Madinah.
Baca juga : Perjalanan Nenek Syafura Berangkat Haji, Mulai dari 24 Jam Perjalanan Laut
Jemaah Haji Tuna Netra, Darmiah Ingin Mendapat Haji yang Mabrur
Menjadi jemaah haji tuna netra, Darmiah berharap ingin mendapat haji yang mabrur.
“Semoga jadi haji mabrur, sehat badan,” ujarnya lirih.
Darmiah sendiri berasal dari Lhoksukon, Aceh Utara. Dia berangkat haji bersama suami dan adiknya. Selama penerbangan dari Aceh sampai Madinah, Darmiah mengungkapkan kondisinya sehat-sehat.
Namun saat keluar dari pesawat, Darmiah terpisah dari keluarganya. Ia sempat mencari suami dan adiknya saat berada di luar terminal bandara.
Meski terpisah dari keluarga, namun Darmiah tetap didampingi petugas hingga ia naik dan duduk di dalam bis yang akan mengantarnya ke hotel tempatnya menginap di Madinah.
Sampai akhirnya Darmiah dititipkan kepada sopir dan petugas, yang semuanya orang Arab, untuk menjaga dan memastikan dirinya sampai hotel dalam keadaan baik dan selamat.
Darmiah menjadi inspirasi bagi seluruh umat Islam bahwa tidak ada halangan yang terlalu berat untuk beribadah di jalan Allah.
Dengan mata yang tak lagi bisa melihat, Darmiah tetap gigih menjalankan ibadah haji yang telah ia impi-impikan.
Seperti inilah sikap seorang muslimin yang kuat dan memiliki tekad beribadah dan beramal di dunia semata-mata hanya karena Allah. [MRR]
Sumber : haji.kemenag.go.ig