BEBERAPA kesalahan yang sering dilakukan oleh Jemaah saat berada di Arafah. Arafah, sebuah padang gersang di dekat Mekah, memiliki peran yang sangat penting dalam ibadah haji.
Setiap tahun, jutaan jemaah dari seluruh dunia berkumpul di sini pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk melaksanakan wukuf, puncak dari ibadah haji.
Momen di Arafah menjadi waktu yang istimewa, di mana jemaah menghabiskan waktu berdoa, bermunajat, dan memohon ampun kepada Allah.
Namun, meskipun Arafah adalah tempat penuh keutamaan, masih ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh jemaah saat berada di sana.
Baca juga: Beberapa Kesalahan dalam Sa’I
Beberapa Kesalahan di Arafah
Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Ada sebagian Jemaah haji yang berhenti di luar batas Arafah dan tetap tinggal di tempat tersebut hingga terbenam matahari.
Kemudian mereka berangkat ke Muzdalifah tanpa wukuf di Arafah. Ini suatu kesalahan besar yang mengakibatkan mereka tidak mendapatkan ibadah haji.
Karena sesungguhnya haji itu ialah wukuf di Arafah untuk itu mereka wajib berada di dalam batas Arafah bukan di luarnya.
Maka hendaklah mereka selalu memperhatikan masalah wukuf ini dan berusaha untuk berada dalam batas Arafah.
Jika mendapatkan kesulitan, hendaklah mereka memasuki Arafah sebelum terbenam matahari dan terus menetap di sana hingga terbenam matahari.
Dan cukup bagi mereka masuk Arafah di waktu malam khususnya pada malam hari raya kurban. Ada sebagian mereka yang pergi meninggalkan Arafah sebelum terbenam matahari.
Hal ini tidak boleh, karena Rasulullah wukuf di Arafah sampai matahari terbenam dengan sempurna.
Berdesak-desakan untuk dapat naik ke atas gunung Arafah hingga ke puncaknya yang dapat menimbulkan banyak bahaya, sedangkan seluruh padang Arafah adalah tempat berwukuf dan naik ke atas gunung Arafah tidak disyariatkan, begitu juga sholat di tempat itu.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ada sebagian Jemaah haji yang menghadap ke arah gunung Arafah ketika berdoa, padahal menurut sunnah adalah menghadap kiblat.
Ada sebagian Jemaah haji membuat gundukan pasir dan batu kerikil pada hari Arafah di tempat-tempat tertentu. Ini suatu perbuatan yang tidak ada dasarnya sama sekali dalam syariat Allah.
Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji, di mana jemaah memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mendapatkan pengampunan dan rahmat dari Allah.
Oleh karena itu, penting bagi setiap jemaah untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas dan lebih fokus pada esensi ibadah di Arafah.
Dengan menjaga niat, fisik, dan spiritualitas, jemaah dapat menjalani momen di Arafah dengan penuh berkah dan pengharapan akan rahmat Allah di hari yang agung ini. [Din]