INFEKSI telinga sangat umum terjadi selama tiga tahun pertama kehidupan anak. Sebagian besar infeksi telinga dapat diobati dengan antibiotik, dan pada anak-anak biasanya akan sembuh seiring perkembangan telinga mereka. Namun, penting untuk mengetahui hubungan antara infeksi telinga kronis dan perkembangan bicara atau bahasa.
Apa itu Infeksi Telinga?
Dilansir dari Baby Spark, infeksi telinga, secara resmi disebut otitis media (OM) oleh dokter. Hal ini merupakan suatu kondisi ketika cairan terkumpul di rongga telinga tengah dan meradang.
Karena telinga bayi dan balita masih berkembang, infeksi telinga sering terjadi sepanjang masa kanak-kanak.
Tabung Eustachius, yang membantu mengalirkan cairan dari telinga tengah, belum miring dan jauh lebih kecil pada anak-anak daripada orang dewasa.
Inilah sebabnya mengapa cairan dapat dengan mudah menumpuk di telinga tengah dan menyebabkan infeksi telinga berulang.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Aplikasi untuk Pantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Infeksi Telinga dan Kaitannya dengan Perkembangan Bicara/Bahasa Si Kecil
Sederhananya, infeksi telinga menyebabkan gangguan pendengaran, dan gangguan pendengaran dapat mempersulit anak-anak untuk memperoleh keterampilan berbicara dan bahasa.
Meskipun gangguan pendengaran ini mungkin tampak ringan, gangguan tersebut dapat berdampak signifikan pada kemampuan bicara dan bahasa anak-anak.
Dalam sebuah penelitian, anak-anak berusia antara 6 dan 8 tahun (dengan dan tanpa riwayat infeksi telinga kronis pada anak usia dini) diuji kesadaran fonologis, pengetahuan semantik, narasi, dan kemampuan membaca.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak dengan riwayat infeksi telinga cenderung mendapat skor lebih rendah pada tes ini dibandingkan anak-anak tanpa riwayat infeksi telinga.
Jika anak rentan mengalami infeksi telinga pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan dapat menilai apakah infeksi telinga anak memengaruhi perkembangan bicara dan bahasa dan merekomendasikan ahli patologi bahasa bicara anak jika perlu.
Akan sangat membantu jika orangtua lebih waspada terhadap gangguan pendengaran anak saat mereka mengalami infeksi telinga, terlepas dari apakah sering terjadi atau tidak.
[Ln]