ChanelMuslim.com – Strategi yang dilaksanakan saat sang bayi prematur mulai stabil sistem napas dan sirkulasi darahnya adalah dengan memberikan ASI sedini mungkin. Pada fase ini pemberian ASI belum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya, melainkan bertujuan untuk merangsang fungsi ususnya yang masih prematur.
Menurut DR. Dr. Toto Wisnu Hendrarto, Sp.A(K), DTM&H, ASI merupakan satu-satunya pilihan yang paling aman, karena nutrisi selain ASI akan meningkatkan risiko terjadinya gangguan usus yang disebut sebagai Entero Kolitis Nekrotikans (EKN) yang amat fatal. Pemberian ASI secara dini tidak memerlukan jumlah yang banyak, yakni dimulai dari 10 mL per kg berat badan per hari. Kemudian ditingkatkan sesuai toleransinya sampai mencapai 25 mL per kg berat badan per hari.
Setelah mencapai volume tersebut, apabila toleransinya baik, baru ASI diberikan untuk kebutuhan nutrisi secara bertahap hingga mencapai volume sekitar 150 mL per kg berat badan.
Baca Juga: Tindakan Awal Setelah Bayi Prematur Lahir
Pentingnya ASI Untuk Bayi Prematur
Dukungan untuk ibu merupakan kunci utama keberhasilan pemberian ASI pada bayi prematur. Prinsip pertama ialah memompa ASI denga benar, rutin, dan konsisten. Mulai dari tetes awal keluarnya ASI yang disebut kolostrum sampai tetes demi tetes selanjutnya.
Kesabaran ibu untuk memerah ASInya merupakan modal utama. Cara memerah atau memompa ASI yang benar akan menciptakan pasokan ASI yang cukup. Semakin sering dipompa dengan benar maka akan menghasilkan produksi yang banyak pula.
Pompalah ASI setiap 2 – 2,5 jam sehari, di luar jam istirahat atau tidur ibu sekitar 4 – 5 jam sehari. Upayakan memompa konsisten sehari 6 – 8 kali, dengan lamanya memompa sekitar 100 menit.
Prinsip kedua ialah ibu harus sepenuhnya ikhlas menerima kelahiran bayinya secara prematur, hindari rasa stres yang mengganggu, tanamkan rasa optimis, percaya diri bahwa tim berusaha keras untuk menolong sang bayi, dan ibu merupakan bagian dari tim tersebut.
Tentunya dalam menjalani hal ini dibutuhkan dukungan keluarga terutama sang suami. Sangat dianjurkan para ibu untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi di rumah sakit tempat ibu melahirkan bayinya.
Semoga keberadaan ibu dalam tim yang merawat sang bayi prematur merupakan bagian dari kunci sukses perawatan sang bayi prematur sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan bayi seperti yang dialami saat dalam kandungan. Sukses selalu untuk ibu-ibu yang melahirkan bayi prematur.