PARA ahli menyatakan bahwa perkembangan otak anak berlangsung sangat cepat sejak masa kehamilan hingga awal kehidupan setelah lahir. Periode paling krusial terjadi pada trimester akhir kehamilan hingga sekitar usia dua tahun, yang dikenal sebagai masa percepatan pertumbuhan otak atau brain growth spurt.
Dikutip dari buku Aneka Makanan Minuman untuk Mencerdaskan Otak Bayi karya Anidya Kedasih, fase ini sering disebut sebagai masa emas karena menjadi fondasi utama bagi kecerdasan dan kemampuan anak di kemudian hari.
Saat lahir, otak anak telah memiliki lebih dari satu miliar sel saraf. Namun, sel-sel tersebut belum sepenuhnya saling terhubung.
Seiring pertumbuhan, sel saraf akan membentuk jutaan koneksi atau sinapsis.
Satu sel saraf bahkan mampu menjalin ribuan hubungan dengan sel lainnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hingga usia sekitar tiga tahun, jaringan saraf di otak anak berkembang sangat kompleks dan menjadi dasar terbentuknya berbagai kemampuan kognitif, motorik, dan emosional.
Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi.
Selama masa kehamilan, pertumbuhan otak janin bergantung pada asupan gizi ibu.
Setelah lahir, nutrisi yang diperoleh melalui ASI dan makanan pendamping berperan langsung dalam mendukung perkembangan otak anak.
Ketahui Pengaruh Nutrisi terhadap Tumbuh Kembang Otak Anak
Asupan gizi yang optimal membantu proses pembentukan dan penguatan koneksi antarsel saraf.
Peran nutrisi sangat penting hingga anak berusia dua tahun, karena pada periode ini sekitar 80 persen koneksi otak telah terbentuk.
Kekurangan gizi pada masa ini dapat menghambat perkembangan otak secara permanen.
Gangguan yang terjadi pada masa emas tidak dapat sepenuhnya diperbaiki, sehingga berdampak pada kemampuan intelektual anak di masa depan.
Baca juga: Ketahui Hal Berikut Dapat Mengembangkan Otak Bayi
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan gizi pada masa kanak-kanak dapat menurunkan tingkat kecerdasan dan menghambat kemampuan belajar.
Kekurangan mikronutrien seperti yodium dan zat besi juga dapat menyebabkan penurunan daya pikir.
Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi yang tepat menjadi kebutuhan penting yang tidak dapat diabaikan.
Beberapa zat gizi yang berperan penting dalam perkembangan otak anak antara lain asam amino seperti tirosin dan triptofan, asam lemak esensial DHA dan AA, serta komponen lain seperti sphingomyelin dan sialic acid yang mendukung fungsi saraf, memori, dan perilaku.[Sdz]





