BAYI lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur karena sedang mengalami peningkatkan perkembangan otak, pembangunan jaringan saraf, dan pembentukan perilaku, dan karena masa bayi adalah periode pertumbuhan yang cukup besar sehingga bayi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur.
Namun, beberapa faktor berikut juga bisa menyebabkan bayi baru lahir banyak tidur:
Growth spurts: Otak bayi menghasilkan hormon pertumbuhan manusia (human growth hormone/HGH) saat tidur. Oleh karena itu, jika bayi sering tidur di siang hari dan tidur lebih lama di malam hari, mereka sedang mengalami growth spurts.
Baca Juga: Tidur Bisa Menjadi Jalan Menuju Khusnul Khatimah
7 Alasan Bayi Lebih Banyak Menghabiskan Waktu untuk Tidur
Penyakit: Bayi yang tidur terus menerus, menunjukkan tanda-tanda mengantuk atau lesu bahkan setelah tidur lama, dan kurang tertarik untuk makan bisa jadi karena sedang sakit.
Gula darah rendah: Bayi lesu yang tidur lebih lama dan kekurangan energi bisa jadi memiliki gula darah rendah. Mereka mungkin juga tidak memperhatikan suara atau pemandangan saat bangun dan sulit dibangunkan untuk makan.
Penyakit kuning: Karena kadar bilirubin yang tinggi selama penyakit kuning, bayi mungkin menjadi lebih mengantuk, lelah, dan kurang tertarik untuk makan.
Infeksi / penyakit: Bayi memiliki kekebalan yang lebih rendah dan lebih rentan terhadap infeksi. Jika bayi mengalami demam, batuk, atau perubahan warna kulit atau terlalu banyak tidur dan makan lebih sedikit, mereka mungkin terkena infeksi.
ASI tidak cukup: Bayi yang kekurangan ASI akan tidur lebih banyak karena lesu, di siang hari ia akan tidur lebih dari empat jam.
Vaksinasi: Vaksinasi dapat menyebabkan efek samping ringan pada bayi, seperti mengantuk dan lesu, yang dapat berlangsung selama satu atau dua hari.
Itulah tujuh alasan bayi lebih banyak tidur. Bunda dan Ayah harus memperhatikan alasan apa yang menyebabkan si kecil banyak tidur sehingga dapat diatasi dengan baik. [Ln]