KEBANYAKAN acara TV membuat Bunda khawatir jika anak menyaksikannya. Apalagi jika sampai melekat dan lebih banyak menonton TV daripada bermain. Jika seperti ini Bunda perlu mewaspadai, karena ada banyak dampak buruk dari menonton TV bagi balita:
1. Dapat merusak struktur otak balita
Jika si kecil menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menonton TV, ia akan memiliki jumlah materi abu-abu yang lebih tinggi di dekat korteks frontpolarnya.
Ini adalah area yang terletak di bagian depan lobus frontal balita. Kondisi seperti itu bisa berarti si kecil akan mengalami kesulitan dalam kecerdasan verbalnya.
Meskipun si kecil menyaksikan konten-konten eduktif. Namun, kecepatan pengetahuan yang diperoleh balita dari menonton TV tidak selalu meningkat sesuai dengan kemampuan mental balita.
Ini berarti anak dapat mengalami kerusakan pada fungsi kognitifnya.
Baca Juga: 7 Dampak Buruk Membanding-bandingkan Anak dengan Orang Lain
5 Dampak Buruk Menonton TV Bagi Balita
2. Menonton TV tidak memberikan manfaat yang nyata untuk anak di bawah 2 tahun
Apa pun yang ditonton anak di TV sudah diprogram sebelumnya dan tidak selalu berkorelasi dengan kemampuan kognitif balita.
3. Menonton TV menghabiskan waktu berharga si kecil
Membiasakan menonton TV berarti anak kehilangan banyak waktu yang dapat ia gunakan dalam kehidupan nyata.
Berada di sekitar orang-orang dan dalam situasi nyata akan membantu anak mengembangkan berbagai fungsi otaknya.
Ketika balita bermain dengan anak-anak lain seusianya dan melihat hal-hal nyata, ia akan belajar lebih banyak daripada yang ia pelajari dari menonton TV.
4. Mematikan inisiatif anak
Ketika balita terus-menerus terpapar TV, dapat mematikan kemampuan berpikirnya.
Acara TV tertentu mungkin dapat memberikan edukasi kepada anak, tetapi acara tersebut juga dapat mencegahnya mengambil inisiatif sendiri.
Karena acara TV datang dengan setiap ide dan aktivitas yang telah diprogram sebelumnya, tidak banyak ruang bagi anak untuk mengambil inisiatif dan berpikir atau melakukan sesuatu.
5. Waktu membaca terganggung
Waktu yang dihabiskan balita untuk menonton TV dapat mengganggu waktunya membaca buku.
Membaca dianjurkan untuk balita sejak mereka dapat memegang buku, bahkan lebih awal jika memungkinkan. Ini akan membantu anak tampil lebih baik ketika ia di sekolah.
Membaca juga akan membantu mengasah berbagai keterampilan kognitif dan motorik balita. Ini akan mendorongnya untuk menghabiskan waktu berkualitas, mendorong imajinasi dan meningkatkan daya ingat.
Itulah 5 di antara banyaknya dampak buruk dari menonton TV bagi balita. Mulai sekarang lepaskan anak-anak dari TV dan ajak mereka untuk bermain dengan Bunda atau dengan teman-temannya. [Ln]