MENJAUHKAN anak dari bermain game secara berlebihan bisa membuat sang anak lebih berkembang. Hal ini sangat penting karena tidak jarang, meski terlihat bermain bersama teman-temannya tetapi mereka asik bermain bersama gadget masing-masing atau bermain game secara bergantian.
Baca Juga: Mendidik Anak Agar Tidak Menjadi Pelaku Bullying
Tips Menjauhkan Anak dari Bermain Game Berlebihan
Jika menonton dan bermain game hanya dilakukan sesekali atau dibatasi penggunaannya seminimal mungkin dalam sehari tentu tidak menjadi masalah.
Namun, jika sudah berlebihan tentu akan berakibat buruk. Tontonan televisi baik itu film anak-anak/kartun tidak semuanya baik untuk perkembangan anak bahkan ada tayangan kartun yang justru mendorong perilaku buruk.
Dampak negatif dari kebiasaan anak yang terlalu lama menonton TV dan bermain game di HP atau komputer adalah:
1. Kurang berkembangnya motorik halus maupun motorik kasarnya
2. Daya kreasi anak juga kurang terasah
3. Kecenderungan memiliki berat badan berlebih karena kurang bergerak
4. Terpapar efek negatif dari tayangan televisi yang kurang edukatif
5. Terpapar efek negatif dari jenis game yang sarat kekerasan
6. Anak tidak belajar bersosialisasi.
Karena itu sebaiknya orangtua dapat mengalihkan perhatian anak dari TV dan HP/komputer. Berikut ini adalah hal yang dapat orang tua upayakan untuk menjauhkan anak dari TV dan bermain game:
1. Ajak anak untuk bermain
Anak terutama balita sebenarnya sangat menyukai berbagai permainan bersama orangtuanya. Ajak anak untuk bermain, misalnya: petak umpet, kejar-kejaran, atau perang bantal. Sudah pasti seru. Lihatlah berbagai ekspresi gembira anak: tertawa lepas, melompat dan berteriak kegirangan.
2. Ajak pula anak untuk mencari ide permainan yang seru
Misalnya: memasukkan bola ke ember atau keranjang yang besar. Selain mengasah motorik anak, juga akan menstimulasi kecerdasannya untuk berfikir mencari ide-ide yang menarik. Saat anak menikmati bermain, maka akan lebih mudah bagi ibu untuk mengalihkan perhatiannya dari TV dan game.
3. Mengajak berolahraga
Terdapat berbagai jenis olahraga yang bisa dilakukan sesuai keterampilan dan umur anak. Untuk anak balita: dapat diajarkan cara menendang dan menangkap bola. Jenis olahraga yang tak kalah menarik adalah: berenang atau bersepeda.
4. Menamkan kebiasaan membaca buku
Tumbuhkan kecintaan membaca buku kepada anak sejak dini. Untuk balita, dapat diajarkan dengan mengenal buku dan melihat buku cerita bergambar dan menceritakan kisahnya kepada anak.
5. Membuat agenda kegiatan positif bagi anak
Terkadang anak terlalu sering menonton TV dan bermain game dikarenakan dia tidak paham harus melakukan apa untuk mengisi waktunya.
Karena itu, sebaiknya orangtua membuat agenda kegiatan positif bagi anak, sehingga anak tidak terpaku pada TV dan game saja.
Misalnya: pagi: mewarnai, siang: menempel gambar dari potongan majalah, sore: dibacakan cerita. Sampaikan agenda tersebut kepada anak dan jangan lupa, ibu harus konsisten menjalankan agenda yang telah disusun.
6. Jelaskan dampak negatif menonton TV dan bermain game
Berikan pengertian kepada anak akan dampak negatif menonton TV dan bermain game. Saat anak memahaminya, maka akan lebih mudah bagi orangtua untuk membatasi kegiatan ini.
Intinya, sebagai orang tua kita harus dapat memberikan pengertian akan hal yang baik dan tidak baik dan membuat peraturan yang jelas dan tegas.
Anak-anak biasanya akan senang jika ada yang menemani bermain dan jika dapat membuat permainan yang seru, anak akan lebih menyukai bermain daripada menonton televisi atau game. [Cms]