ChanelMuslim.com – Berkomunikasi dengan kucing akan meningkatkan kenyamananmu dengannya. Ia juga akan merasa nyaman dan tenang saat kamu mampu menyampaikan pesan yang dapat dipahaminya. Kucing juga akan merasakan sinyal marah darimu jika kamu sedang tidak ingin diganggun.
Namun tentunya, berkomunikasi dengan kucing tidak sama seperti dengan manusia. Ada cara-cara tertentu yang bisa kamu lakukakan supaya kucing mengerti maksudmu. Seperti saat senyum dengan cara kucing adalah dengan menyipitkan mata dan berkedip secara perlahan.
Ilmuan juga sudah memastikan kalau saat manusia melakukannya, maka kucing akan mulai mendekati dan menerima manusia, hal ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
Baca Juga: Kafe Kucing Juga Merambah Ibu Kota Saudi Riyadh
Begini Cara Berkomunikasi dengan Kucing
Psikolog Karen McComb dari University of Sussex di Inggris sudah mempelajari perilaku hewan dan salah satunya kucing. Ia merasa sangat senang bisa menunjukkan kalau kucing dan manusia bisa berkomunikasi dengan cara tersebut.
Sedangkan metode komunikasi lainnya bisa dengan cara beriku, yang dilansir dari wikiHow sebagai berikut:
Balas berbicara pada kucing
Kucing selalu belajar untuk berkomunikasi dengan kita. Semakin sering kamu berkomunikasi dengannya, semakin cepat ia belajar.
Gunakan suara bernada agak tinggi untuk menunjukkan keramahan dan suara bernada lebih rendah untuk menunjukkan rasa tidak senang atau marah.
Menggunakan perulangan akan membantu kucing untuk belajar memperkirakan kegiatan yang konsisten. Kamu perlu mengulang kata-kata seperti tidur atau tempat tidur setiap kali kamu akan tidur.
Pada akhirnya, kucing akan mulai mengasosiasikan bunyi kata yang berulang-ulang ini dengan kegiatan kamu dan bahkan mungkin sudah berada di kamar tidur mendahului kamu.
Gunakan isyarat komunikasi nonverbal
Kucing bisa dilatih untuk memahami kata-kata, namun hewan ini memahami isyarat nonverbal secara naluriah. Menciptakan lingkungan yang hangat dengan perintah yang jelas dan beberapa kejutan bisa membantu memperkuat ikatan awal dengan kucing baru.
Jika kamu berkedip perlahan saat melakukan kontak mata dengan kucing, ia biasanya akan merespons dengan cara mendekat agar dibelai. Hal ini dianggap sebagai bahasa tubuh yang tidak mengancam bagi kucing.
Usahakan untuk tidak memandang mata kucing secara langsung. Hal ini mengisyaratkan bahwa kamu tidak ramah atau sedang marah.
Jika kucing ingin pergi ke suatu tempat seperti duduk bersama kamu di sofa, tetapi ia merasa ragu, tepuk-tepuklah tempat tersebut dan gunakan suara yang menenangkan dan lembut untuk mengajaknya bersama kamu.
Buatlah tujuan dan ekspresi yang konsisten. Kesalahan yang banyak dilakukan oleh pemilik hewan peliharaan adalah berkata “tidak” tetapi membelainya di saat yang sama. Perilaku ini sangat membingungkan bagi kucing.
Jadi, misalnya, jika kamu ingin kucing menjauh, berkata “nanti saja, ya” dengan tegas dan mendorongnya dengan lembut, tanpa menunjukkan rasa sayang, akan membuat kucing memahami bahwa keberadaannya tidak diinginkan saat ini.
Sebagian besar kucing akan mencoba mendekati seseorang dua atau tiga kali, seringkali dari arah yang berbeda. Saat mengatakan “nanti saja, ya”, cobalah untuk bersikap sabar.
Jangan pernah berteriak atau memberi hukuman fisik kepada kucing. Hal ini hanya akan membuatnya takut dan marah, sehingga tidak banyak bermanfaat.
Sebaliknya, untuk menunjukkan rasa tidak senang, kamu bisa memberikan tekanan keras pada suara. Kucing akan memahaminya dan merasakan bahwa kamu tidak senang.
Berikan perintah kepada kucing
Menggunakan kata-kata, nada suara, dan isyarat lain secara konsisten saat memberikan latihan perintah pada kucing akan membantu kamu dan kucing sepakat dan memahami perintah yang jelas.
Ciptakan nada perintah untuk kucing saat ia melakukan sesuatu yang kamu anggap salah. Gunakan suara yang normal, dan bisa diulangi dengan mudah, tetapi juga cukup berbeda dari suara sehari-hari.
Jika kamu jarang menggunakan suara ini namun serius, kucing akan mulai belajar mengasosiasikan suara tersebut dengan pemahaman bahwa ia telah membuat kamu tidak senang.
Ciptakan suara mendesis yang cepat dan tajam sebagai bentuk larangan, “jangan”. Suara ini mirip dengan suara yang diciptakan sebagai bentuk teguran atau peringatan dalam “bahasa kucing”, dan menggunakan suara ini bisa menyampaikan maksud kamu kepada kucing dengan lebih jelas.
Dengan kesabaran, kucing bisa dilatih untuk merespons perintah, sama seperti anjing. Kamu bahkan bisa mengajari kucing untuk berjabat tangan. [Ln]