ChanelMuslim.com – Sikap ulama kontemporer tentang Zakat Fitrah dengan uang. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Rahimahullah (mantan mufti Saudi Arabia, di zamannya) mengatakan bahwa: “Zakat fitrah dengan uang dalilnya kuat”.
Zakat Fitrah dengan Uang
Oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
Beliau berkata:
و جوز ذلك أبو حنيفة رحمه الله، وإليه ميل البخاري في صحيحه، وشيخ الإسلام ابن تيمية، ولكن يشترط كون ذلك أنفع، واستدل البخاري وغيره على ذلك بأدلة قوية
Hal itu boleh menurut Abu Hanifah rahimahullah, dan ini menjadi kecenderungan pendapat Imam Al Bukhari dalam Shahih-nya, dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
tetapi dengan syarat bahwa hal itu lebih bermanfaat, dan dalam hal ini Imam Al Bukhari dan lainnya berdalil dengan DALIL-DALIL YANG KUAT. (Fatawa wa Rasail Samahatusy Syaikh Muhammad bin Ibrahim, 4/30)
Syaikh Husamuddin bin ‘Afanah Hafizhahullah (Pakar Fiqih dan Ushul Fiqih di Universitas Al Quds)
Beliau berkata:
ولا يصح القول بأن من أخرج القيمة في صدقة الفطر فإنها غير مجزئة، فالمسألة محل خلاف بين العلماء، ومسائل الخلاف إن أخذ أحد من الناس بقول أحد العلماء المجتهدين فلا حرج عليه إن شاء الله تعالى، وجواز إخراج القيمة قال به جماعة من أهل العلم المعتبرين
Tidak benar perkataan yang menyebut bahwa orang yang mengeluarkan zakat fitri dengan uang adalah tidak sah.
Masalah ini adalah zona debatable ulama. Masalah yang masih diperselisihkan ulama, jika seseorang mengambil salah satu pendapat ulama mujtahid maka itu tidak masalah, Insya Allah.
Baca Juga: Zakat Fithri atau Zakat Fitrah
Tahapan Bolehnya Mengeluarkan Zakat Fitri dengan Uang
Bolehnya mengeluarkan zakat fitri dengan uang adalah pendapat segolongan ulama mu’tabar. (Yas’alunaka ‘an Ramadhan, Hlm. 229)
Syaikh Ali Muhyiddin al Qurrah Daghi Hafizhahullah (Sekjen Ikatan Ulama Islam Internasional)
Beliau menyebut ada tiga pendapat dalam hal ini: 1. Tidak boleh secara mutlak, 2. Boleh secara mutlak, 3. Boleh jika ada maslahat.
Beliau menyebut pendapat kedua:
جواز دفع القيمة مطلقاً في جميع الأحوال ، وهو مذهب أبي حنيفة ، وأبي يوسف ، واختاره الفقيه المحدث أبو جعفر الطحاوي وهو المعتمد عند الحنفية ، وهو مروي عن سفيان الثوري ، وعمر بن عبدالعزيز ، والحسن البصري ، وغيرهم ، ورواية عن أحمد للحاجة أو مصلحة راجحة ، وهو رأي معظم المعاصرين اليوم، والهيئة العالمية لقضايا الزكاة المعاصرة ، وشيخ الأزهر السابق الشيخ محمود شلتوت والشيخ القرضاوي.
Bolehnya zakat fitrah dengan uang secara mutlak di semua keadaan, inilah mazhab Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan yang dipilih oleh al Muhaddits al Faqih Abu Ja’far ath Thahawi,
dan merupakan pendapat resmi Hanafiyah, dan diriwayatkan sebagai pendapat Sufyan ats Tsauri, Umar bin Abdul Aziz, Hasan al Bashri, dan selain mereka.
Ini juga salah satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hambal, jika memang dengan uang ada maslahat yang kuat. Ini adalah pendapat MAYORITAS ULAMA HARI INI,
serta pendapat Lembaga Zakat Internasional Modern, serta fatwa Syaikhul Azhar yang lalu Syaikh Mahmud Syaltut dan Syaikh Yusuf al Qaradhawi.”
Baca Juga: Waktu Menunaikan Zakat Fitrah menurut Empat Mazhab
Pilih yang Lebih Bermanfaat
Lalu Syaikh Ali Daghi Hafizhahullah menyimpulkan setelah mengkaji dan membandingkan tiga pendapat itu:
يتبيّن لي رجحان القول الثاني مع ضبطه بما قاله أصحاب القول الثالث من أن يكون دفع القيمة أنفع للفقراء ، وبالتالي فإذا كان دفع الطعام والحبوب أنفع لهم فيبقى هو الأصل والله أعلم
Telah jelas bagiku, kekuatan argumentasi pendapat kedua beserta rambu-rambunya yang dikatakan pendapat ketiga yaitu jika dengan uang lebih bermanfaat bagi fuqara.
Namun, jika membayar zakat fitrah dengan makanan dan biji-bijian (gandum, dll) lebih bermanfaat maka itulah yang lebih utama. https://iumsonline.org/fa/ContentDetails.aspx?ID=8564
Al ‘Allamah Syaikh Yusuf al Qaradhawi Hafizhahullah (Faqih abad ini), beliau berkata:
ومن هذا يتضح لنا أن المدار في الأفضلية على مدى انتفاع الفقير بما يدفع له، فإن كان انتفاعه بالطعام أكثر كان دفعه أفضل، كما حالة المجاعة و الشدة، وإن كان انتفاعه بالنقود أكثر كان دفعها أفضل.
Dari sini jelaslah bagi kami, bahwa masalah keutamaan tergantung manfaatnya bagi faqir miskin. Jika manfaat dengan makanan pokok lebih banyak maka dengan makanan lebih afdol.
Seperti dalam kondisi paceklik atau kelaparan. Namun, apabila dengan uang lebih bermanfaat, maka membayarnya dengan harganya lebih utama. (Fiqhuz Zakah, Hlm. 794)
Wallahul Muwaffiq.[ind]