JANGAN asal mandi ketika kamu ingin melakukan mandi wajib, Sahabat Muslim, karena sangat menentukan sah tidaknya ibadah yang kamu lakukan setelahnya.
Junub adalah salah satu kondisi yang mewajibkan mandi dengan meratakan air ke seluruh tubuh disebabkan keluarnya mani atau berjima’ (berhubungan suami isteri).
Junub termasuk hadats besar yang sholat dianggap tidak sah sehingga seseorang wajib bersuci dengan mandi.
Selain junub, haid juga termasuk kondisi yang mewajibkan mandi.
Imam Asy Syafi’i mengatakan:
إذا أصابت المرأة جنابة ثم حاضت قبل أن تغتسل من الجنابة لم يكن عليها غسل الجنابة وهي حائض، لأنها إنما تغتسل فتطهر بالغسل وهي لا تطهر بالغسل من الجنابة وهي حائض، فإذا ذهب الحيض عنها أجزأها غسل واحد
Jika seorang wanita mengalami junub, lalu dia haid dalam keadaab belum mandi dari junubnya, dan hanya mandilah yang mensucikan dirinya, namun dalam keadaan haid mandinya itu tidak bisa mensucikan dirinya.
Pada saat haidnya selesai, maka sah baginya mandi dengan sekali mandi. (Al Umm, 1/61). Wallahu a’lam.
Baca Juga: Tatacara Mandi Wajib atau Mandi Besar dalam Islam
Jangan Asal Mandi, Begini Cara Mandi Wajib yang Benar
Tata cara mandi wajib ialah sebagai berikut.
Niat mandi junub tanpa melafalkan bacaan tertentu
Karena esensi niat adalah tekad yang kuat di dalam hati dan niat ini yang membedakan mandi junub dengan mandi biasa.
Menggunakan air secukupnya
Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang memakai air secara berlebihan.
Mencuci kedua telapak tangan
Menuang air dengan tangan kanan ke tangan kiri
Lalu mencuci kemaluan dengan tangan kiri berdasarkan hadits Maimunah.
Berwudhu dengan sempurna seperti wudhunya sholat
Bisa dilakukan pada awal mandi atau setelah mandi.
Mengambil air dengan jari-jemari lalu menyela-nyela rambut dengan hingga ke pangkalnya.
Menyiram kepala dari kanan sebanyak tiga kali kemudian ke sebelah kiri hingga rata seluruh kepala.
Mengalirkan air ke seluruh anggota tubuh.
Dari Aisyah Ummul Mukminin rodhiyallahu ‘anha beliau berkata,
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam apabila mandi junub beliau mulai mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat,
lalu memasukkan jari jemarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala, lalu menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali,
kemudian beliau alirkan air ke seluruh kulit tubuhnya.”
(HR. Al-Bukhori 248 dan Muslim 316)
Cara mandi junub yang disebutkan di atas adalah cara mandi junub yang sempurna dan ini yang lebih utama. Demikian yang disampaikan oleh para ulama.
Adapun jika mandi junub dilakukan hanya dengan meratakan air ke seluruh tubuh tanpa mengikuti urutan di atas, mandinya tetap dianggap sah selama ada niat.[ind/manhajulhaq]