ChanelMuslim.com – Bagaimana ya Bun, menerapi anak yang sulit makan sayur, terus anak saya juga masih suka mengompol dan kalau nangis sampai teriak-teriak, kadang saya malu sama tetangga. Sampai saya marahi anak saya agar diam. Saya itu kadang merasa sering berdosa kepada anak saya karena sering marah. Tapi saya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi saat mendiamkan anak saya.
Jawaban: Memang kadang kita sebagai orang tua, coba jujur selama 24 jam itu marahnya berapa jam. Coba sebentar saja kita merenung, intropeksi diri sendiri.
Kita ini sebagai orang tua lebih banyak ketawanya atau marahnya. Padahal membuat anak tertawa, senyum, bahagia, ceria itukan gampang. Coba saja kita bermain sama anak, apa saja permainannya pasti anak akan tertawa senang.
Bunda, kalau Bunda sering marah serabut otak (dendrit) yang ada di neuron otak itu banyak yang mati lho.
Berdasarkan penelitian, dalam otak anak itu terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang akan berkembang. Setiap satu bentakan saja akan menghancurkan 1 milyar sel otak pada saat itu juga.
Berarti masalah ini bukanlah masalah yang sederhana tetapi masalah yang penting diketahui oleh para orang tua. Nah, coba Bun bayangkan anak terus-terusan dibentak, setiap hari sekian bentakan mereka terima, berapa milyar lagi sel otaknya akan mati.
Kalau sudah ratusan milyar sel otak mati, kira-kira apa yang terjadi pada anak itu. Tentunya akan berakibat fatal bagi perkembangannya di masa depan.
Jadi Bun, menjadi orang tua, kita harus punya stok sabar yang banyak, hindari bentakan, makian, kata-kata kasar dan sejenisnya.
Menurut penelitian juga nih Bun, ternyata bentakan pada anak khususnya pada masa golden age (2-3) tahun dapat mematikan milyaran sel yang sedang tumbuh.
Akibatnya, perkembangan kognitif anak terganggu, anak menjadi tak cerdas, lambat, bahkan cenderung bodoh. Sebaliknya, menyusui anak sambil membelai dengan kasih sayang mampu memperbaiki perkembangan otak anak.
Begitu juga dengan pujian, pelukan, dan perasaan disayangi akan meningkatkan perkembangan otak anak sehingga anak akan semakin lebih cerdas.
Ingat ya Bun, pada masa golden age adalah masa otak mulai tumbuh dan berkembang. Jika salah pengasuhan, pertumbuhan sel otaknya tidak akan maksimal. Namun jika benar pola pengasuhannya maka pertumbuhan otaknya akan maksimal.
Pertumbuhan sel otak ini sangat berdampak saat mereka dewasa. Jika pertumbuhannya baik maka anak akan menjadi cerdas sebaliknya jika pertumbuhannya buruk maka anak tidak akan cerdas.
Bentakan kepada anak ternyata tidak hanya merusak jaringan otaknya tetapi juga berdampak pada organ penting lainnya terutama jantung dan hati. Jantung akan terus-terusan berdetak cepat karena selalu dihinggapi rasa takut. Jantung akan mudah lemah, lelah dan pada akhirnya timbullah penyakit jantung.
Baca Juga: Dampak Negatif Bentakan Kepada Anak Balita
Psikologis Anak yang Tumbuh dengan Bentakan
Secara psikologis, anak yang tumbuh dengan bentakan akan menjadi anak yang tidak memiliki kepercayaan diri, penakut, gugup, dan mudah panik. Anak juga akan memiliki memori buruk terhadap orang tuanya.
Anak menganggap orang tuanya tidak sayang, anak merasa disakiti. Memori buruk tersebut akan terus dibawa anak hingga ia dewasa.
Kenangan yang ada bersama orang tuanya bukanlah kenangan yang baik, indah, menyenangkan dan penuh kasih sayang tetapi sebaliknya yang diingat anak adalah kenangan penuh kebencian, kemarahan dan kenangan buruk lainnya.
Saat mereka dewasa mereka bisa membenci orang tuanya, tidak respek, tidak menghormati bahkan cenderung membalas dendam perbuatan orang tuanya dulu. Jadilah anak ini menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Semua itu akibat dari bentakan orang tua kepada anak waktu ia masih kecil dulu.
Kemudian dampak terhadap kejiwaan anak, dampaknya saat anak tumbuh dewasa, mereka akan sering melamun, lemah daya ingatnya, menjadi penakut, mudah panik, konsentrasi menurun/tidak fokus, suka sedih dan gelisah.
Mereka juga mudah sekali mengalami gangguan kejiwaan seperti gampang sekali stres dan depresi. Kalau sudah seperti ini, terpaksa harus ditangani psikolog. Semua itu akibat dari perkembangan sel otaknya yang kurang sempurna.
Karena pengasuhan itu diwariskan maka mereka akan memperlakukan anaknya seperti mereka dulu diperlakukan orang tuanya. Mereka menjadi agresif kepada anaknya, suka membentak-bentak dan berkata keras dan kasar. Dan lingkaran itu akan terus berlanjut sampai cucunya jika tidak segera diputus.
Ditambah lagi, kita itu kadang terlalu egois. Mentang-mentang jadi orang tua, seenaknya sendiri kalau berbuat salah, tidak pernah minta maaf.
Kita mengira kalau anak itu selalu salah sedangkan orang tua itu selalu benar. Padahal anak usia di bawah 10 tahun belum diberi kewajiban oleh Allah. Apa yang mereka lakukan belum menjadi kesalahan dan belum menjadi dosa. Jadi mulai sekarang, kita sama-sama belajar untuk mengurangi kemarahan dan membentak anak.
Baca Juga: Akankah Putraku Berhenti Mengompol?
Mengatasi Anak yang Sulit Makan Sayur dan Sering Mengompol
Nah, terus bagaimana menyelesaikan masalah anak yang tadi Bunda curhatkan. Caranya coba Bunda tulis semua keburukan yang ada dalam diri anak. Lalu lakukan install ulang, caranya:
1. Dari daftar keburukan anak itu, kita ambil satu dulu untuk diinstal ulang.
2. Menjelang anak tidur, katakan kepada anak seperti ini “Mulai sekarang dan seterusnya Rehan (misalnya nama anaknya/harus disebut) suka makan sayur, sayur itu sangat enak dan Rehan menyukai semua sayuran”
3. Terus repetisi kata-kata di atas sambil mengelus punggung anak atau memijit-mijit kaki/badan anak.
4. Lakukan sampai anak tertidur minimal 7 hari. Idealnya 21 hari. Selama 7 hari pertama jangan sampai terputus. Jika terputus, ulang kembali dimulai dari hari pertama.
5. Jika sudah 7 hari, baru masuk ke install ulang keburukan ke-2, begitu seterusnya jika sudah selesai meng-install ulang keburukan ke-2 lanjut meng-install keburukan ke-3 dan seterusnya.[ind]
sumber: Kulwap Tumbuh Yuk! Randy Ariyanto W. dan Dyah Lestyarini. Rumah Pintar Aisha: Juli 2021.