• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 27 Maret, 2023
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Hukum Melebihkan Uang Administrasi dalam Suatu Urusan

Maret 13, 2023
in Syariah, Unggulan
Masih Soal THR Salam Tempel

Masih Soal THR Salam Tempel (foto: pixabay)

86
SHARES
662
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

ASSALAMUALAIKUM Ustaz, saya mau bertanya, bagaimana hukum melebihkan uang administrasi dalam suatu urusan?

Ketika mengurus menggunakan orang dalam di suatu lembaga, ketika urusannya selesai, si orang dalam ini meminta uang yang melebihi uang administrasi, bagaimana itu Ustaz?

Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan mengenai hal tersebut yaitu sebagai berikut.

Dia melakukan ghulul, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ عَلَى عَمَلٍ فَرَزَقْنَاهُ رِزْقًا فَمَا أَخَذَ بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ غُلُولٌ

“Barangsiapa yang kami beri jabatan untuk mengurusi suatu pekerjaan kemudian kami berikan kepadanya suatu pemberian (gaji), maka apa yang ia ambil setelah itu (selain gaji) adalah suatu bentuk pengkhianatan.”

(HR. Abu Daud no. 2943, Dishahihkan oleh Imam Al Hakim dan disepakati Adz Dzahabi).

Baca Juga: Hukum Tahajud setelah Subuh karena Telat Bangun

Hukum Melebihkan Uang Administrasi dalam Suatu Urusan

Ghulul adalah:

أي سرقة حرام لأنه اختلاس من مال الجماعة الذي ينفق في حقوق الضعفاء والفقراء و يرصد للمصالح الكبري

Ghulul adalah mencuri dan haram karena itu adalah ikhtilas (nilep, nyopet) harta jamaah yang seharusnya dibelanjakan untuk hak para dhuafa, fakir miskin, dan menghambat maslahat yang besar.

(Al Hadits Al Maudhu’i, 1/294)

Jika dia memaksa, maka tolak baik-baik. Sampaikan hadits ini.

Dalam kesempatan lain, Ustaz Farid Nu’man juga menjelaskan mengenai ketegasan Islam dalam menerapkan hukuman.

Ketegasan dalam menerapkan hukuman

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّ قُرَيْشًا أَهَمَّهُمْ شَأْنُ المَرْأَةِ المَخْزُومِيَّةِ الَّتِي سَرَقَتْ، فَقَالُوا: وَمَنْ يُكَلِّمُ فِيهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالُوا: وَمَنْ يَجْتَرِئُ عَلَيْهِ إِلَّا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ، حِبُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَلَّمَهُ أُسَامَةُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَتَشْفَعُ فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ، ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ، ثُمَّ قَالَ: إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ، أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ، وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الحَدَّ، وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا “

Aisyah Radhiallahu ‘Anha bercerita:

“Orang-orang Quraisy pernah mengurusi masalah orang paling penting, seorang wanita tokoh Bani Makhzum yang telah melakukan pencurian.

Mereka berkata: “Siapa yang mau membicarakan masalah wanita ini kepada Rasulullah?”

Mereka menjawab: “Tidak ada yang berani membicarakannya kecuali Usamah bin Zaid, kesayangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

Lalu Usamah pun membicarakannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepada Usamah:

“Apakah engkau hendak membela (wanita itu) dalam urusan hukum-hukum Allah?” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkhutbah:

“Sesungguhnya binasanya kaum terdahulu disebabkan jika golongan high class yang mencuri, mereka tidak menghukumnya. Tapi jika yang mencuri wong cilik, hukuman itu dijalankan.

Demi Allah, seandainya Fathimah putri Muhammad mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya.”

(HR. Bukhari no. 3457)

Hadits ini menunjukkan salah satu peradaban Islam yang luhur yaitu egaliter di hadapan hukum.

Siapa pun yang terbukti bersalah walau dia pejabat mesti mendapatkan hukuman yang setimpal kesalahannya.

Fenomena penegakan hukum yang “Tumpul ke atas dan tajam ke bawah” sudah terjadi sejak masa umat terdahulu, dan mereka hancur karena itu.

Umar bin Khatthab Radhiallahu ‘Anhu pernah menghukum anaknya sendiri yaitu Abu Syahmah.

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menceritakan:

“Abu Syahmah dihukum oleh Amr bin Ash di Mesir karena dia minum khamr, lalu dia dibawa ke Madinah, lalu dia dihukum ayahnya, Umar bin Khathab, sebagai hukuman untuk mendidik (ta’dib).

Kemudian dia sakit selama sebulan, lalu dia wafat. Ada pun apa yang disangka penduduk Iraq bahwa dia wafat karena dihukum cambukan adalah KELIRU.” (Musnad al Faruq, 2/519)

Sungguh indah peradaban Islam, dan betapa adilnya, sekaligus jawaban bagi orang-orang yang prihatin rasa keadilan atas penegakkan hukum yang tebang pilih.

Demikian. Wallahu a’lam. Semoga jawaban Ustaz mengenai hukum melebihkan uang administrasi ini dapat dipahami.[ind]

Tags: Hukum Melebihkan Uang Administrasi dalam Suatu Urusan
Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC Open New Enrollment JISC JIBBS JIGSC
Previous Post

39 Jenis Menu Sehat tanpa Minyak Goreng

Next Post

Jelang Ramadan, ParagonCorp dan DMI Bergerak Bermakna Bersama 2000 Masjid di Indonesia

Next Post
Jelang Ramadan, ParagonCorp dan DMI Bergerak Bermakna Bersama 2000 Masjid di Indonesia

Jelang Ramadan, ParagonCorp dan DMI Bergerak Bermakna Bersama 2000 Masjid di Indonesia

Hukum Berpuasa setelah Nisfu Sya’ban

Hukum Berpuasa setelah Nisfu Sya'ban

Meneladani Keromantisan Rasulullah Saw (Bag.4)

Meneladani Keromantisan Rasulullah Saw (Bag.4)

TERPOPULER

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    29208 shares
    Share 11683 Tweet 7302
  • Cara Beristighfar untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

    1876 shares
    Share 750 Tweet 469
  • Lirik dan Terjemahan Lagu Rahmatun Lil’Alameen – Maher Zain, Viral di TikTok

    1359 shares
    Share 544 Tweet 340
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    1303 shares
    Share 521 Tweet 326
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    3881 shares
    Share 1552 Tweet 970
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    1793 shares
    Share 717 Tweet 448
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    1129 shares
    Share 452 Tweet 282
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    8285 shares
    Share 3314 Tweet 2071
  • Bagaimana Cara Menghindari Makanan dan Minuman Haram? Ketahui ini agar Kamu Tenang

    307 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Untuk Pemula, Belajar Islam Mulai dari Mana?

    224 shares
    Share 90 Tweet 56
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • CAREERS

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga