ADAKAH doa khusus untuk orang yang pulang haji? Satu per satu rukun haji telah mulai selesai dilaksanakan oleh jamaah haji. Mereka sudah mulai kembali ke tanah air dan beraktivitas seperti biasa.
Baca Juga: DPR Ingatkan Kemenag Soal Kuota Haji
Adakah Doa Khusus untuk Orang yang Pulang Haji?
Kembalinya jamaah haji ke tengah-tengah masyarakat merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan.
Tentu saja ucapan doa dan rasa syukur atas kemudahan yang diberikan Allah menjadi kewajiban sesama muslim.
Meski begitu, jangan sampai kita mendoakan jamaah haji yang baru pulang dari haji dengan sesuatu yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dan para sahabat Rasulullah.
Dikutip laman konsultasisyariah.com disampaikan oleh Ustaz Ammi Nur Baits bahwa sepanjang pengetahuan tim konsultasi syariah, tidak ada lafadz doa atau ucapan tertentu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam untuk orang yang baru pulang haji.
Namun, tidak mengapa seseorang mendoakan untuk mereka dengan doa-doa yang baik dan sesuai, seperti “Semoga Allah menerima amal shalihmu”, “Semoga Allah menjadikan hajimu sebagai haji yang mabrur” dan ucapan-ucapa doa sejenisnya yang tidak menngandung makna terlarang.
Sebab ucapan selamat dan doa kebaikan merupakan sesuatu yang disyariatkan dalam ajaran Islam, baik di hari raya maupun selainnya.
Dari Muadz radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللَّهِ بِالدُّعَاءِ
Sesungguhnya doa itu bermanfaat (memberi kebaikan) untuk yang sudah turun (terjadi) dan yang belum terjadi.
Karena itu, perbanyaklah berdoa, wahai hamba Allah. (HR. Ahmad 22044, Turmudzi 3548 dan dihasankan al-Albani)
Imama al-Qalyubi – ulama syafiiyah – menganjurkan agar dalam menyambut kedatangan orang umrah, membaca doa berikut,
تَقَبَّلَ اللَّهُ عُمْرَتَك ، وَغَفَرَ ذَنْبَك ، وَأَخْلَفَ عَلَيْك نَفَقَتَك
“Semoga Allah menerima umrah Anda, semoga Allah mengampuni dosa Anda dan memberi ganti untuk biaya perjalanan Anda.
Dalam Hasyiyah al-Qalyubi, Beliau menyebutkan hal-hal yang dianjurkan terkait perjalanan haji atau umrah. Beliau menyatakan,
وأن يتلقوه كغيرهم , وأن يقال له إن كان حاجا أو معتمرا : تقبل الله حجك أو عمرتك , وغفر ذنبك , وأخلف عليك نفقتك
Hendaknya mereka (keluarga) menyambutnya (yang umrah) seperti yang lain, dan memberikan doa – jika baru pulang haji atau umrah – “Semoga Allah menerima haji/umrah anda, semoga Allah mengampuni dosa anda dan memberi ganti untuk biaya perjalanan anda.” (Hasyiyah al-Qalyubi, 2/190)
Demikian pula yang disebutkan Ibnu Muflih dalam kitabnya al-Furu’, bahwa beberapa ulama menganjurkan mendoakan untuk mereka yang baru pulang haji atau umrah.
Di antaranya al-Ajuri. Beliau juga menukil keterangan al-Fadhl bin Ziyad yang mengatakan,
ما سمعنا أن يدعى للغازي إذا قفل ، وأما الحاج فسمعنا عن ابن عمر وأبي قلابة : وأن الناس ليدعون
Kami belum mendengar riwayat untuk mendoakan kebaikan untuk mereka yang berperang ketika kembali pulang. Sementara untuk haji, kami pernah mendengar riwayat dari Ibnu Umar dan Abu Qilabah, bahwa masyarakat mendapatkan kebaikan. (al-Furu’, Ibnu Muflih, 11/364)
Oleh karena itu, banyak beberapa dalil yang menunjukkan adanya ucapan selamat pada selain hari raya, seperti ucapan para sahabat kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Selamat untukmu atas apa yang diberikan oleh Allah kepadamu”. (Bukhari, no.3939 dan Muslim, no.1786), dan ucapan selamat dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berserta para sahabat kepada Ka’ab bin Malik radhiallahu’anhu tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima taubatnya. (HR. Bukhari, no.4156 dan Muslim, no.2769)
Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di berkata, “Ucapan selamat dalam berbagai kesempatan dibangun di atas kaidah yang berharga, yaitu asal dalam masalah adalah adat, baik ucapan maupun perbuatan hukumnya adalah boleh.
Tidak bisa diharamkan atau dibenci kecuali apabila mengandung hal yang dilarang oleh syariat atau mengandung kerusakan. Kaidah agung ini dibangun di atas Alquran dan sunah.
Sesungguhnya manusia tidaklah bermaksud ibadah dengan ucapan ini, tetapi hal itu merupakan adat sesama mereka dalam sebagian kesempatan.
Hal ini tidak terlarang, bahkan menyimpan kemaslahatan sebab apabila kaum mukmin saling mendoakan antara sesama maka sejatinya hal itu akan menyebabkan mereka saling mencintai.
Dan adat-adat yang boleh apabila diringi dengan manfaat dan maslahat, maka bisa menjadikannya sebagai amalan yang dicintai oleh Allah sesuai dengan buah yang dihasilkannya.” Wallahu A’lam (Al-Fatawa As-Sa’diyyah, Hal. 487. Lihat pula risalah Wushul Amaani bi Ushuli Tahani oleh As-Suyuthi, Majalis ‘Asyri Dzilhijjah Abdullah al-Fauzan, Hal.111-114).
Masya Allah. Semoga kita senantiasa dalam kebaikan untuk saling mendoakan sesama muslim dan para jamaah haji memperoleh predikat haji mabrur dan penyempurnaan rukun Islam yang lima.
Nah lebih baik kita memperbanyak doa saat mengunjungi keluarga yang pulang haji daripada menanyakan atau bahkan meminta oleh-oleh ya sahabat muslim.
Semoga bermanfaat.
[jwt/Cms]