ANAK tidak sempurna apakah takdir atau ujian? Ustazah, saya melahirkan seorang anak, tapi anak saya tidak sempurna, sampai sekarang saya masih terus kepikiran sama hal ini.
Kenapa kok bisa, saya dikasih keturunan seperti ini, padahal semua keluarga saya normal.
Sampai sekarang, saya terus memikirkan hal itu, saya mau minta solusi Ustazah supaya hati saya tenang.
Apakah ini yang dinamakan takdir hidup, Ustazah, sehingga saya diberi ujian seberat ini? Saya hampir putus asa dengan kejadian ini, Ustazah.
Ustazah Husna Hidayati, M.HI menjawab sebagai berikut.
Saudariku yang dirahmati Allah, Sesungguhnya di antara fondasi ajaran Islam adalah mengimani hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam penciptaan dan syariat-Nya.
Artinya, bahwa Allah tidak akan menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Firman Allah Subhanahu wa taala:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imran: 191).
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya…” (QS. Al-Mulk: 2).
Baca Juga: Kenali Gejala Depresi agar Tak Terjadi Lagi Ibu Menghilangkan Nyawa Anaknya
Anak Tidak Sempurna Apakah Takdir atau Ujian
Seorang mukmin yang sehat bila melihat orang yang cacat akan dapat merasakan nikmatnya Allah dan mensyukuri nikmat tersebut, untuk itu dia senantiasa memohon kepada Allah agar dia selamat.
Ia juga tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sebagian orang menganggap bahwa anak yang cacat lahir merupakan takdir.
Banyak pula yang menganggap bahwa cacat lahir anak merupakan hukuman dari Allah Subhanahu wa taala.
Kondisi cacat lahir yang terjadi pada seorang anak bukanlah takdir atau hukuman dari Allah Subhanahu wa taala, melainkan suatu ujian baik mental, fisik, maupun pengetahuan.
Hal ini merupakan perintah bagi manusia untuk meningkatkan ilmu dengan mengkaji mengapa hal tersebut dapat terjadi selain berupaya mencari solusinya.
Sebagai manusia, tentu seringkali kita mempunya pikiran-pikiran yang menggelikan, serta pertanyaan-pertanyaan yang aneh kepada Allah.
Karena apa yang diciptakan Allah di dunia ini terkadang belum kita mengerti mengapa dan apa alasan Allah menciptakan mengetahui sebagian orang yang diciptakan sebagai orang yang cacat?
Ini dijelaskan dalam Quran Surat Al Mulk ayat 2.
Allah menciptakan orang cacat pun pasti ada tujuan dan hikmahnya, bahkan saat ini kita tidak boleh menyebut orang cacat dengan nama cacat, tapi orang berkebutuhan khusus.
Karena mereka memang membutuhkan perlakuan yang khusus. Cacatnya seseorang itu tidaklah berarti bahwa dia tidak hidup di dunia.
Dari setiap ciptaan Allah, ada keistimewaan yang harus kita ketahui sebagai manusia, sehingga kita memahami bahwa Allah Maha perkasa atas segala sesuatu yang Dia ciptakan.
Anak yang ditakdirkan cacat bisa jadi adalah cobaan bagi kedua orang tuanya, sehingga dengan cobaan itu Allah Subhanahu wa taala mengampuni sebagian dosa-dosa keduanya, atau mengangkat derajat keduanya di Surga jika mereka bersabar menghadapi cobaan itu.
Kemudian hingga anak itu tumbuh menjadi besar, cobaan itu juga akan bertambah dia, yang apabila ia bersabar dengan penuh keimanan, tentunya Allah Subhanahu wa taala mempersiapkan pahala besar bagi mereka yang sabar tanpa batas, tak bisa dihitung.
Allah Subhanahu wa taala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat kebaikan.
Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az-Zumar: 10).
Rasa sabar ini akan lebih mudah dilakukan jika kita merasa bersyukur dengan kondisi kesempurnaan yang Allah berikan pada kita.
Bayangkan jika kita berada pada posisi orang yang cacat. Tidak ada orang yang bisa memilih takdirnya. Sangat boleh jadi orang yang cacat ketika ditanya tentang kondisinya maka dia juga tidak menghendakinya.
Semoga orang tua, hendaklah bersabar dan ridho menghadapi segala macam ujian yang Allah Subhanahu wa taala timpakan melalui anak-anak mereka.
Hingga Allah menghadiahkan pada keduanya syurga. Wallaahu a’lam. Semoga Allah memudahkan dan membimbing setiap langkah serta ikhtiar kita.[ind]
Sumber: Sharia Consulting Center (SCC)