APA saja yang termasuk dalam Adab Murid kepada Guru, Murabbi, dan Syaikh? Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan hal ini dengan menukil perkataan Imam An Nawawi sebagai berikut.
وَيَنْبَغِي أَنْ يَنْظُرَ مُعَلِّمَهُ بِعَيْنِ الِاحْتِرَامِ وَيَعْتَقِدَ كَمَالَ أَهْلِيَّتِهِ وَرُجْحَانَهُ عَلَى اكثر طبقته فهو أقرب إلى انتفائه بِهِ وَرُسُوخِ مَا سَمِعَهُ مِنْهُ فِي ذِهْنِهِ: وَقَدْ كَانَ بَعْضُ الْمُتَقَدِّمِينَ إذَا ذَهَبَ إلَى معلمه تصدق بشئ وَقَالَ اللَّهُمَّ اُسْتُرْ عَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّي وَلَا تُذْهِبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّي: وَقَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ كُنْتُ أَصْفَحُ الْوَرَقَةَ بَيْنَ يَدَيْ مَالِكٍ رَحِمَهُ اللَّهُ صَفْحًا رَفِيقًا هَيْبَةً لَهُ لِئَلَّا يَسْمَعَ وَقْعَهَا
وَقَالَ الرَّبِيعُ: وَاَللَّهِ مَا اجْتَرَأْتُ أَنْ أَشْرَبَ الْمَاءَ وَالشَّافِعِيُّ يَنْظُرُ إلَيَّ هَيْبَةً
Hendaknya dia menatap gurunya dengan mata penuh penghormatan, meyakini kesempurnaan kapasitasnya, dan kelebihannya yang banyak di atas kebanyakan manusia di generasinya.
Maka, hal itu lebih dekat untuk memperoleh manfaat, dan apa yang didengarnya lebih dalam membekas pada pemahamannya.
Sebagian ulama terdahulu, jika pergi menuju gurunya maka mereka menyedekahkan sesuatu dan berdoa: “Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku dan janganlah Kau lenyapkan keberkahan ilmunya dariku.”
Imam Asy Syafi’i berkata: “Aku membuka lembaran halaman buku di hadapan Imam Malik dengan penuh kelembutan dikarenakan kewibawaan dirinya, agar dia tidak mendengar suara gesekan lembaran itu.“
Ar Rabi’ berkata: “Demi Allah, karena kewibawaan Asy Syafi’i, aku tidak pernah meneguk air sedangkan Asy Syafi’i memandangku.”
(Imam An Nawawi, Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, Jilid. 1, Hlm. 157-158)
Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah mengatakan:
وإني لأدعو للشافعي منذ أربعين سنة في صلاتي
“Dalam shalat saya, sejak 40 tahun yang lalu saya berdoa untuk Asy Syafi’i.” (Imam Al Baihaqi, Manaqib Asy Syafi’i, 1/54)
Imam Yahya bin Said Al Qaththan Rahimahullah berkata:
أنا أدعو الله للشافعي، أخصه به
“Saya berdoa kepada Allah untuk Asy Syafi’i, saya khususkan doa baginya.” (Imam Al Baihaqi, Manaqib Asy Syafi’i, 2/243)
baca juga: Adab Murid Mewakili Gurunya
Adab Murid kepada Guru
Sementara Imam Abu Bakar bin Khalal Rahimahullah berkata:
أنا أدعو الله في دبر صلاتي للشافعي
“Aku berdoa kepada Allah untuk Asy Syafi’i setelah selesai shalat.” (Imam Ibnu ‘Asakir, Tarikh Dimasqi, 14/409)
Mendoakan para guru adalah kebiasaan kaum salaf, apakah kita sudah mendoakan guru-guru kita atau justru melupakannya?
Ya Allah Ya Rabbana, Ampunilah dosa guru-guru kami yang sudah wafat. Lapangkanlah alam kuburnya dan terangilah dengan cahaya-Mu. Terimalah amal shaleh mereka dan masukanlah mereka ke dalam surga-Mu bersama hamba-hamba-Mu yang shaleh.
Ya Allah Ya Ilahana, ampunilah dosa-dosa guru kami yang masih hidup. Kuatkanlah kaki dan punggung mereka dalam perjuangan di jalan-Mu. Tambahkanlah keikhlasan, keilmuan, kesabaran, rezeki, dan petunjuk kepada mereka dalam membimbing umat Nabi-Mu ﷺ. aamiin.
Wa Shalallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam.[ind]