ChanelMuslim.com – Ujub, penyakit hati yang tersembunyi. Sombong berbeda dengan riya. Kadang riya dapat kita hindari, tapi kesombongan itu masih ada.
Contoh: Kita sholat tahajud diam-diam dan tidak ada yang tahu, tidak kita ceritakan pada orang lain agar tidak riya. Maka saat kita tidak menceritakan amalan kita, kita berhasil menghindari riya, bukan karena ingin dipuji orang lain.
Jangan cepat berpuas diri dulu, karena setan terus berusaha menggelincirkanmu. Karena muncul rasa bangga terhadap diri sendiri, tiba-tiba dalam hati berkata:
“Hebat aku ini, bisa bangun setiap malam tak pernah ketinggalan sholat tahajud, sementara orang lain tertidur pulas.”
Saat hati berkata begitu, itulah yang dinamakan UJUB.
Walaupun berhasil untuk tidak RIYA’ tetapi masih belum berhasil menghindari UJUB.
Baca Juga: Hukum Menceritakan Amal Sholih
Ujub Penyakit Hati yang Tersembunyi
Ujub adalah perasaan kagum atas diri sendiri. Merasa diri hebat, berbangga diri dan terpesona dengan diri sendiri.
Ujub adalah penyakit hati yang paling tersembunyi.
Perasaan UJUB bisa datang dalam berbagai bentuk, di antaranya sebagai berikut.
- Orang yang rajin ibadah merasa kagum dengan ibadahnya.
- Orang yang berilmu, kagum dengan ilmunya.
- Orang yang cantik, kagum dengan kecantikannya.
- Orang yang dermawan, kagum dengan kebaikannya.
- Orang yang berdakwah, kagum dengan jumlah follower-nya.
Sufyan At-Tsauri mengatakan:
“Ujub adalah perasaaan kagum pada dirimu sendiri sehingga kamu merasa bahwa kamu lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya dibanding orang lain.”
Padahal semua kelebihan yang kita miliki datang dari Allah. Karena itu, selayaknya kekaguman hanyalah kepada Allah, bukan kepada diri sendiri.
Dan ingatlah, setan akan selalu menggiring manusia masuk ke dalam jebakan ujub ini agar amalan manusia tidak mendapat nilai pahala di sisi Allah Subhanahu wa taala.
Imam Nawawi Rahimahulloh berkata:
“Ketahuilah bahwa keikhlasan niat terkadang dihalangi oleh penyakit ujub. Barangsiapa ujub dengan amalnya sendiri, maka akan terhapus amalnya.” (Syarh Arba’in)
Naa’udzu billaahi min dzalik.
Bagaimana cara menghindari sifat ujub?
1. Setiap kali terbetik di hati tentang kehebatan diri, segera istighfar memohon ampun kepada Allah.
2. Mengganggap semua kelebihan adalah milik Allah.
3. Berdoa, mohon bantuan kepada Allah agar hati kita senantiasa ikhlas dalam beramal.
“Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al An’am: 162).[ind]