KONSELOR Keluarga dan Founder Wonderful Family Institue, Cahyadi Takariawan menjelaskan tiga level adaptasi suami istri.
Untuk para pengantin baru, kami ajarkan tiga level adaptasi suami istri.
Level pertama, belajar saling mengerti dan memahami.
Direkomendasikan membaca bukunya Mars dan Venus karya John Gray sebagai salah satu cara mengerti dan memahami diri serta pasangan.
Level kedua, menyesuaikan diri dengan harapan pasangan, sekaligus menerima pengaruh pasangan.
Tidak cukup untuk mengerti dan memahami.
Namun suami dan istri harus berubah, untuk menyesuaikan diri dengan harapan pasangan.
Dan harus terbuka untuk menerima pengaruh pasangan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Level ketiga, menemukan chemistry kesejiwaan dengan pasangan.
Level dimana suami dan istri sudah menemukan pola komunikasi dan interaksi yang nyaman.
Mereka sudah berada dalam situasi yang selalu nyambung. Kualitas persahabatan di antara mereka sudah sangat istimewa.
Inilah yang membuat adaptasi menjadi tuntas. Syaratnya kedua belah pihak selalu bersedia untuk membuka diri berubah menuju kondisi yang lebih baik.
Cahyadi juga memberikan tips agar menikah selalu indah.
“Akhirnya saya menyadari bahwa menikah itu tidak seindah yang dibayangkan para wanita lajang,” ujar seorang istri.
“Ternyata menikah itu penuh dengan masalah. Dulu saya membayangkan menikah itu penuh keindahan. Ternyata tidak,” lanjutnya.
Tiga Level Adaptasi Suami Istri
Baca juga: Makna Suami Istri Bagai Pakaian
Benar-benar kisah sedih. Menikah hampir sepuluh tahun tidak merasakan keindahannya.
Padahal, indah dan tidaknya pernikahan, tergantung kalian berdua dalam menjalaninya.
Coba perhatikan. Menurut kalian, apakah mawar menjadi tidak indah karena memiliki duri?
Menurut kalian, apakah langit menjadi tidak indah karena ada mendung?
Menurut kalian, apakah laut menjadi tidak indah karena memiliki ombak? Menurut kalian, apakah keluarga menjadi tidak indah karena memiliki masalah?
Jika demikian, dimanakah letak selera keindahan kalian?[Sdz]