ChanelMuslim.com- Pengantin baru itu momen paling indah. Nikmat, bahagia, dan berkah jadi satu. Bisakah itu dirasakan pengantin lama?
Semua pasangan suami istri begitu terkesan dengan momen pengantin baru. Ada suasana baru. Ada kenikmatan baru. Ada pengalaman baru. Dan tentu saja, ada teman hidup baru.
Namun, bisakah suasana seperti pengantin baru dirasakan oleh pengantin lama? Lama dalam arti bukan hitungan bulan. Tapi, tahunan.
Untuk menjawab ini, perlu dikenang lagi apa saja yang membuat suasana menjadi pengantin baru. Dari situ, tinggal dibangun ulang suasananya seolah sebagai pengantin baru. Suasana-suasana itu antara lain…
Hanya Dia yang Dicinta
Inilah salah satu suasana di pengantin baru. Hanya dia yang dicinta. Yang tak lain sudah tereliminasi, kalau memang pernah ada.
Semangat ini pula yang membuat pasangan berdebar-debar. Bayangan tentang seribu satu rasa tentang dia bergulat tak menentu. Tapi semua ke satu titik: cinta yang menyatu.
Pasangan suami istri lama biasanya tak lagi mengalami ini. Setidaknya, berkurang karena tergerus oleh waktu. Setiap hari ketemu lagi, dan ketemu lagi.
Inilah di antara uniknya cinta. Kalau tak bertemu jadi rindu. Tapi kalau sering berjumpa jadi biasa.
Bisa direkayasa untuk tahan tidak bertemu selama beberapa waktu. Atau, mengambil momen perjumpaan setelah terpisah lama karena kesibukan kerja dan lainnya.
Dengan catatan, hal ini hanya stimulus. Bukan syarat. Karena cinta sejati tidak butuh rekayasa seperti ini. Jangankan berpisah satu atau dua hari. Satu jam saja sudah terasa rindu sekali.
Suasana yang Disiapkan
Dalam pengantin baru, suasananya disiapkan begitu matang. Terutama, di suasana kamar. Mulai dari pilihan warna sprei dan turunannya, hingga aroma kamar yang nyaman: bersih, wangi, dan rapi.
Semua kelengkapan suasana ini bisa dibangun walau sudah tidak pengantin baru lagi. Selain pada suasana kamar tadi, tentu saja suasana diri masing-masing suami istri.
Antara lain, kondisi fisik yang fresh alias segar bugar. Sudah mandi tentunya, lengkap dengan parfum dan sejenisnya.
Satu lagi yang teramat penting, masing-masing merasakan betul bahwa momen ini begitu penting. Bukan kegiatan sambilan. Atau, hanya sekadar menunaikan kewajiban.
Suasana perjumpaan pun harus dikemas dengan sealami mungkin. Misalnya, ada sesi obrolan santai di awal perjumpaan. Dan seterusnya. Tidak seperti umumnya suami istri lama yang tanpa basa basi.
Jangan Awali dengan Obrolan Problem
Salah satu yang menjadikan suasana pengantin baru begitu indah adalah sesi obrolan di awal perjumpaan dalam kamar. Mereka bicara topik yang sangat ringan. Yang penting, bisa menghasilkan senyum dan keriangan.
Jadi, tidak bicara yang berat-berat, apalagi problem yang sedang dihadapi. Jangan sampai mentang-mentang aktivis, bicaranya tentang politik. Apalagi ada sesi debat yang alot. Kalau ini yang terjadi, romantisme akan lenyap ditelan kecewa.
Kalau suasana pengantin baru bisa direkayasa kapan saja, maka kitalah pengantin yang paling bahagia. Karena kapan pun bisa menjadi pengantin baru. Walaupun sudah puluhan tahun berumah tangga. [Mh]