ChanelMuslim.com – Pengalaman Ramadan di Jerman diceritakan oleh Ferina Indriyani yang merupakan seorang warga negara Indonesia yang sudah tinggal di Aachen selama 8 tahun.
Baca Juga: Pengalaman Ramadan di Negara Cina
Kesulitan Mencari Tempat Shalat
Ferina Indriyani membagikan pengalamannya kepada Kuliner Muslim.
Dilansir dari postingan akun instagram @kulinermuslim.id, dijelaskan bahwa Ferina masih cukup kesulitan mencari tempat shalat.
Di sekitaran kampusnya tidak ditemukan musala.
Sementara itu, letak masjid berada cukup jauh dari kampusnya, sehingga Ferina pun harus shalat di antara dua tangga atau di bawah tangga.
Perihal makanan halal, dituliskan bahwa di Aachen bisa dibilang cukup mudah menemukan toko daging halal karena banyak toko Turki dan Arab yang menjualnya.
Baca Juga: Pengalaman Ramadan, Menjauhkan Remajaku dari Ponsel
Suasana Ramadan di Jerman
Sementara itu, suasana Ramadan di Jerman dan Indonesia tentunya sangatlah berbeda.
Ferina harus menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Di Jerman, tidak ada azan sama sekali dan kuliah tetap berjalan seperti biasanya walaupun sedang berpuasa.
Selain itu, tidak ada juga jajanan pasar yang melimpah ruah seperti di Indonesia.
Waktu sahur di Jerman juga terlalu pagi dan berbukanya terlalu malam.
Tantangan lainnya adalah jauhnya perjalanan menuju masjid untuk melaksanakan shalat Tarawih yang bisa menyebabkan pulang tengah malam.
Persamaan yang ada di Jerman dan Indonesia, yaitu ketika Idulfitri tiba.
Sesama Muslim dan Muslimah saling membentuk barisan shalat, saling bertukar ucapan Idulfitri.
Akan tetapi, di Jerman tidak ada libur lebaran, sehingga apabila Idulfitri jatuh pada hari kerja, maka yang bekerja harus melanjutkan pekerjaannya dan kuliah harus juga melanjutkan kuliahnya.
Dari pengalaman yang didapatkannya, Ferina mengaku bersyukur karena bisa merasakan nikmatnya iman dan Islam yang berada di Jerman walaupun harus membiasakan diri dengan tantangan yang ada. [Ind/Camus]