KONSELOR Keluarga sekaligus Founder Wonderful Family Institute, Cahyadi Takariawan memberi nasihat untuk saling membuka diri dengan pasangan.
Tak ada satu pun buku kepustakaan di muka bumi ini menulis tentang kesukaan kita atau ketidaksukaan kita, selama kita tidak membuatnya.
Lalu, dari mana kita berharap pasangan kita mengetahui dengan sendirinya apa yang kita rasakan jika kita tidak terbuka apa adanya menceritakan segala sesuatu tentang diri kita
Masing-masing harus bisa membuka diri di hadapan pasangannya.
Ambil kesempatan khusus sesekali waktu, untuk Anda berdua menceritakan diri di hadapan pasangan, sepuas-puasnya.
Dalam waktu-waktu lain, pandai-pandailah mencari momen agar pengenalan itu terus berlanjut.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ceritakan tentang makanan kesukaan, warna baju, musik, olahraga, juga hobi diri.
Sampaikan harapan-harapan Anda tentang kata-kata yang ingin didengar dan tak ingin didengarkan.
Mungkin saja suami Anda tidak tahu betapa senangnya Anda kalau ia membelai lembut rambut Anda, kalau Anda tidak menyampaikan perasaan itu.
Mungkin suami Anda tidak tahu betapa bangganya Anda kalau ia memuji lezatnya masakan yang Anda hidangkan.
Mungkin saja istri Anda tidak tahu betapa jengkelnya Anda kalau ia tidak berdandan ketika Anda di rumah.
Ketika semua memilih diam, siapa yang akan mengerti kondisi kita?
Saling Membuka Diri dengan Pasangan
Baca juga: Bosan Dengan Pasangan? Berhentilah Mengeluh
Pasangan kita bukanlah paranormal yang merasa bisa mengetahui segala sesuatu yang dirahasiakan.
Ada sangat banyak kebaikan pasangan kita. Sebagiannya kita ketahui, ada pula kebaikan yang tidak kita ketahui.
Ada kebaikan istri yang tidak diketahui suami, sampai mati. Ada kebaikan suami yang tidak diketahui istri, sampai mati.
Kadang istri mengorbankan pilihan yang disukainya karena sang suami memilih hal lain.
Ia tidak menceritakan pengorbanannya karena ingin membahagiakan suami.
Kadang suami melakukan sesuatu untuk menyenangkan hati istri padahal sesungguhnya ia tidak suka.
Ia tidak menceritakan ketidaksukaannya karena ingin membahagiakan istri.
Keduanya pandai menampakkan sikap positif sehingga pasangannya merasa bahagia.
Maka, saling berterima kasihlah kepada pasangan atas kebaikannya yang sangat banyak.[Sdz]