KONDISI pikiran yang kalut, penuh dengan beban masalah mulai dari karir, pertemanan sampai keluarga tak jarang membuatmu kesulitan untuk berhadapan dengan orang lain. Apalagi mendengarkan curhatan mereka. Batinmu, “Aku ajah sedang banyak masalah, dia malah curhat dan menambah beban pikiranku.”
Namun tak jarang kamu segan untuk menolak curhatannya, terutama jika dia adalah teman dekatmu.
Sebagai manusia tentu kita saling membutuhkan satu sama lain. Saat mendengar curhatan temanmu sebenarnya kamu tidak perlu banyak melibatkan pikiranmu, apalagi kamu juga sedang diliputi pikiran yang kacau.
Baca Juga: 6 Tips untuk Membantu Anak Mengatasi Kecemasan
Mendengarkan Curhatan Orang Lain Saat Diri Sendiri Banyak Masalah
Pendekatan yang efektif bisa kamu lakukan adalah dengan melibatkan otak berpikir teman atau orang lain yang sedang curhat kepadamu. Berikut ini yang bisa kamu lakukan:
1. Kamu bisa mulai dengan pertanyaan, “Bantuan apa yang kamu inginkan dariku?”. Jika ia mengatakan, “Aku hanya ingin curhat/ didengar,” maka ia hanya ingin meluapkan kecemasannya. Kamu cukup menjadi pendengar yang baik.
2. Ajaklah ia untuk merasakan sensasi tubuhnya akibat emosi negatif yang sedang dihadapi, seperti gemetar, mual, berkeringat, dan lain sebagainya.
Cara ini dapat membuatnya mempertimbangkan sesuatu yang nyata dan mengalihkan fokus dari kekalutan yang memenuhi pikirannya.
Arahkan ia untuk menarik nafas dengan sadar, bukan tarikan nafas karena sedang emosi atau cemas. Dengan begitu ia akan lebih tenang.
3. Tawarkan dia sudut pandang lain dari masalah yang sedang dihadapi. Semakin banyak dan luas sudut pandang yang kamu tawarkan maka dapat mengalihkan fokus atas pikirannya yang kacau.
4. Tanyakan padanya apa kemungkinan terburuk yang bisa terjadi atas masalah yang sedang dihadapinya.
Ulangi cara tersebut beberapa kali untuk mengembalikan pikirannya alih-alih terlalu fokus pada kecemasan atas sesuatu yang belum terjadi dan mungkin tidak akan pernah terjadi.
5. Jika kamu tidak bisa mengembalikan pikirannya untuk bekerja secara nyata atau sadar. Maka cukup kenali emosi negatifnya.
Kamu bisa mengulangi kata-kata yang dia ucapkan untuk membuktikan bahwa kamu mendengar curhatannnya.
Ini bukan berarti kamu membenarkan sudut pandangnya yang melewati batas.
Kamu perlu sadari bahwa ia sedang menghadapi kecemasan sehingga kamu cukup mendengarkannya dan mengakui perasaannya. [Ln]