ChanelMuslim.com – Gempa yang berpusat di kedalaman bumi Donggala, telah meluluhlantakan Sulawesi Tengah. Menurut kesaksian drg. Eka Erwansyah, seorang dosen dari Universitas Hasanudin yang menjadi relawan penanganan korban bencana di Palu, setidaknya ada tiga macam bencana yang terjadi di sana. Bencana itu adalah gempa, tsunami dan likuifaksi.
Likuifaksi menyebabkan beberapa perkampungan hilang ditelan bumi dalam sekejap. Menurut kesaksian Zulma, warga perumnas Belaroa yang mengalami likuifaksi, “Air bergelombang masih masuk akal tapi ini tanah bergelombang, mau lari kemana kita,” katanya sambil terisak.
Saat itu keluarga besar Zulma sedang mengadakan tahlilan tiga hari kakak iparnya yang sudah berpulang. Ketika tanah tiba-tiba bergerak, Zulma berpegangan pada tiang tenda yang dipasang di depan rumah kerabatnya itu. Dia berhasil selamat Bersama suami dan satu orang anaknya. Suaminya sendiri sempat terperosok ke dalam tanah yang bergerak. Alhamdulillah, ia bisa membebaskan kakinya dan langsung menarik istri dan satu anaknya untuk segera berlari menuju tempat yang lebih tinggi.
Warga Palu memang tahu ada gempa di Donggala dan tidak menyangka jika getaran itu juga akan menghasilkan likuifaksi di Palu. Sehingga mereka tidak mempersiapkan diri untuk menyelamatkan diri. Kisah pilu juga dialami oleh seorang Bapak yang kehilangan anaknya. Saat itu ia mengantarkan anaknya mengaji. Rumah dan tempat mengaji hanya dipisahkan oleh jembatan. Setelah mengantar anaknya mengaji dan baru saja masuk ke dalam rumah, ia mendengar suara gemuruh yang sangat keras. Ketika ia keluar rumah, tidak lagi dilihatnya perumahan di sebrangnya. Yang ia lihat hanya hamparan tanah kosong berlumpur.
Apa yang terjadi di Sulawesi Tengah memberikan trauma yang begitu dalam kepada warganya. Banyak orang yag kehilangan keluarga, kerabat dan karibnya. Tak ayal peristiwa ini mengguncang jiwa mereka. Mereka masih berharap bisa menemukan keluarga mereka yang hilang. Ada yang berjalan jauh keluar masuk rumah sakit atau posko-posko pengungsi untuk mencari keluarganya. Ada yang setiap hari menunggu di tempat terakhir keluarganya berada. Bencana ini tidak hanya mengguncang bumi tapi juga mengguncang jiwa kita semua. Semoga para korban selamat bisa menghadapi kejadian ini dengan tabah dan dapat bangkit untuk melanjutkan hidup dengan baik. (MAY)