ChanelMuslim.com – Bagaimana jadinya jika peralatan dapur lebih cling daripada pemiliknya? Inilah konseling pernikahan bagian dua, yaitu fase usia pernikahan 5 tahun kedua (di atas 5 tahun) yang ditulis oleh Ummi Khairiah, M. Psi, Psikolog.
Menjalani rutinitas mengurus rumah, anak, pekerjaan dan sebagainya sudah biasa dilakoni bagi pasutri 5 tahunan.
Rutinitas ini sudah menjadi kebiasaan yang terbentuk secara alami. Jam bangun, jam kerja, jam masak dan seterusnya sudah ada settingannya.
Karena kita berjalan pada settingan terkadang kita lupa memperhatikan kebutuhan di luar settingan itu. Seperti hal- hal yang dulu kita lakukan sebelum menikah. Sesuatu yang dibutuhkan dan menyenangkan diri kita, membuat kita terlihat menarik dan berharga.
Karena rutinitas rumah tangga, kita melupakannya, hal apakah itu?
Mengurus diri kita, yaa… diri kita yang tanpa disadari sudah kurang indah dilihat karena rambut selalu lepek, wajah kusam dan berflek, tubuh tidak ideal, gigi yang bermentega, mata yang menguning, pakaian yang tidak rapi dan lain sebagainya.
Hingga muncullah istilah “peralatan dapur lebih cling” dibanding pemiliknya.
Baca Juga: Bersihkan Noda Berminyak di Dapur dengan Tepung Terigu
Ketika Peralatan Dapur Lebih Cling daripada Pemiliknya
Bagaimana kita menjaga kenyamanan hubungan rumah tangga, jika diri kita sudah tidak nyaman. Bukankah kita harus selamat dulu baru bisa menyelamatkan yang lain?
Menjaga kenyamanan diri sangat baik untuk berfikir positif, menerima situasi tidak terduga, menjalani tekanan dan menjaga mood.
Menjaga kenyamanan diri tidak harus mahal, lho. Cukup dengan rajin mandi, sikat gigi sebelum tidur, bersih rambut dan sisir rambut, pakai pelembab kulit, pakai pakaian bersih, dan lainnya.
Walaupun aktivitas di rumah saja, terutama di depan suami, berpenampilanlah sebaik mungkin.
Banyak istri merasa bahwa setelah sekian tahun menikah, dia merasa seolah-olah suaminya tidak membutuhkan hal itu lagi karena suaminya telah menerima dirinya lengkap dengan segala bentuk kekurangan yang ada padanya. Padahal pemahaman ini salah.
Berhias dan selalu berusaha tampil cantik di depan suami merupakan hak yang tidak akan lekang oleh zaman. Walaupun telah menikah selama bertahun-tahun.
Kewajiban menyenangkan hati suami tetap dan menjaga dirinya dan harta suami tidak akan berubah.
Ketika berada di rumah, seharusnya seorang istri memakai wangi-wangian, memakai pakaian terindah yang dimilikinya dan berhias sehingga suaminya senang dan tidak merasa jenuh.
Ketika dia pulang kerja, sang istri menyambut dengan senyum manis dan kata-kata lembut.
Alasan sibuk mengurus anak seharian, tidak ada anggaran perawatan kecantikan karena suami memberi uang terbatas dan lain-lain sebaiknya tidak mengalahkan keinginan menyenangkan hati suami karena ingin mendapat ridho Allah Ta’ala.[ind]