ChanelMuslim.com- Suami istri itu saling menyeimbangkan. Inputnya baik, outputnya juga akan baik. Jangan berharap output baik kalau inputnya kata-kata yang menyakitkan.
Interaksi suami istri selalu akan membuahkan hasil. Ada sakinah, mawaddah, dan rahmah. Ada ketenangan, cinta, dan kasih sayang.
Hasil berupa samawa itu bisa dibilang yang jangka panjang. Yang jangka pendeknya juga banyak. Antara lain, semangat untuk bekerja, semangat untuk berkreasi di rumah seperti olahan di dapur, semangat ibadah. Dan lainnya.
Namun dari semua interaksi itu, ada sejumlah ucapan pantangan yang baiknya dihindari. Karena ucapan atau kata-kata ini bisa merusak keharmonisan. Antara lain.
Pujian ‘Cantik’ atau ‘Ganteng’
Hubungan suami istri itu memang unik. Meskipun tiap hari bertemu dan berinteraksi, tapi tetap saja pujian terhadap pasangan seperti tak pernah cukup.
Dan hal itu bisa dibilang sangat wajar. Karena siapa lagi yang memuji pasangan kalau bukan si suami atau istri itu sendiri. Dan begitulah tali cinta bisa lebih kuat lagi terajut.
Hal sebaliknya juga akan sama. Yaitu, pujian yang dialamatkan ke bukan pasangan. Mungkin teman suami atau teman istri, atau siapa pun yang terlihat secara visual atau langsung. Dampaknya akan sangat mengkhawatirkan.
Misalnya, suami memberikan penilaian tentang foto teman-teman istri tanpa sengaja. Sang suami mengatakan, “Waduh, cantik sekali yang baju merah muda.”
Mungkin saja yang disampaikan suami memang fakta apa adanya. Tapi, ia tidak menyadari bahwa kata-kata itu bertanda lain. Yaitu, melecehkan atau menghina kecantikan pasangannya sendiri.
Tidak ada istri yang akan bereaksi “positif” seperti, “Oh, teman aku itu memang yang paling cantik dari kami berlima.” Sepertinya hal itu jarang terjadi. Yang lazimnya justru seperti yang diulas tadi, ada kecemburuan di hati istri. Karena, suaminya lebih tertarik dengan wanita lain di banding istrinya.
Hal yang sama juga akan dialami suami ketika sang istri memuji lelaki lain secara apa adanya: “Wow, ganteng banget teman Abi yang berbaju putih itu.” Meskipun itu fakta, tapi ada rasa lain yang sangat tidak bijaksana.
Jadi, hindari komen refleks seperti itu. Kalau memang cantik atau ganteng, simpan saja di dalam hati. Jangan sampai keluar melalui mulut dan akhirnya didengar suami atau istri.
Komen ringan seperti itu boleh jadi dianggap biasa dan ringan-ringan saja. Tapi di hati tertentu, rasanya akan sangat menyiksa. [Mh]