KONSELOR keluarga sekaligus Founder Wonderful Family, Cahyadi Takariawan menuliskan “Dari Passionate Love Menuju Compassionate Love.”
Cinta dalam kehidupan pernikahan tidaklah tetap.
Bukan flat, seperti jalan tol panjang yang lurus dan datar. Namun cinta akan bergerak dan berubah seiring perjalanan waktu.
Pada saat pengantin baru, hari-hari akan penuh dengan kegembiraan dan keceriaan.
Suasana bulan madu, saling jatuh cinta membuat pasangan suami istri serasa berada di surga dunia. Semua indah dan mengesankan.
Seiring berjalannya waktu, suasana bulan madu akan berlalu.
Pembelajaran yang baik akan membuat pasangan suami istri mampu mengembangkan kedekatan, kepercayaan, dan keintiman.
Cinta mereka tak lagi menggebu dan membara, namun menjadi cinta yang lebih dewasa.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Dari Passionate Love Menuju Compassionate Love
Baca juga: Manfaat Menjaga Kesetiaan Cinta Suami Istri
Dalam surat Ar-Rum ayat ke-21 digambarkan dua jenis cinta yang bisa dinikmati pasangan suami istri.
Pertama adalah mawaddah, yang muncul pada pengantin baru.
Kedua adalah rahmah yang banyak muncul pada pasangan yang sudah lama menjalani hidup berumah tangga.
Mawaddah adalah jenis cinta membara, perasaan cinta yang menggebu kepada pasangan jenisnya.
Biasanya mawaddah muncul pada pasangan muda atau pasangan yang baru menikah.
Inilah yang disebut sebagai passionate love.
Sedangkan rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai, tanpa pamrih.
Biasanya rahmah muncul pada pasangan yang sudah lama berkeluarga. Inilah yang disebut sebagai compassionate love.
Umumnya, compassionate love terasa lebih mendalam, lebih intim dan lebih langgeng.
Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menyatakan, pengantin baru lebih dominan mawaddah. Sedangkan pengantin lama lebih dominan rahmah.
Semuanya indah. Masyaallah.[Sdz]