KONSLEOR Keluarga sekaligus Founder Wonderful Family Institute, Cahyadi Takariawan mengatakan bahwa dalam mencinta, akan selalu ada pengorbanan.
Cinta memiliki komponen aktif berupa hasrat untuk memberikan kepada orang yang kita cintai.
Dalam mencintai, hasrat yang dominan adalah memberi, bukan diberi. Melayani, bukan dilayani.
Seseorang sangat mudah memberikan sesuatu yang dapat membahagiakan orang yang dicintai.
Pada sepasang kekasih yang saling mencinta, mereka rela memberikan apa saja demi membahagiakan kekasihnya.
Dalam hidup berumah tangga, terlebih pada pengantin baru, suami sangat mudah memberi hadiah kepada istri, atau memberi bantuan yang diperlukan istri.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam Mencinta, Selalu Ada Pengorbanan
Baca juga: Simak Penyebab Rambut Rontok hingga Pengobatannya
Pun istri sangat mudah memberikan perhatian dan pelayanan kepada suami. Inilah wujud cinta, ada hasrat untuk selalu memberi.
Namun ada saatnya tindakan memberi berubah menjadi sebuah pengorbanan.
Pengorbanan menuntut kita untuk melepaskan apa yang kita sukai, kita butuhkan, dan kita cintai (passive sacrifice).
Pengorbanan menuntut kita melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak kita sukai, tidak kita inginkan dan tidak kita cintai (active sacrifice).
Cinta selalu identik dengan pengorbanan. Tak ada cinta jika kita tak mau berkorban. Tak ada keindahan cinta jika menolak untuk berkorban.
Siapkan diri untuk memberikan yang terbaik bagi pasangan.
Semua dengan niat ikhlas karena Allah semata. Untuk menggapai ridhaNya.[Sdz]