ChanelMuslim.com – Suatu malam, setelah hari kerja yang melelahkan, dengan santai Fahri menjelajahi Instagram lewat gawainya. Dia melihat postingan tentang ramadhan. “9 hari menuju Ramadhan”. Fahri terkejut, “Astaghfirullah Ramadhan tinggal hitungan!”
Meskipun Ramadhan kita temui setiap tahun, tapi kita sering kali lalai untuk mempersiapkannya. Kita terlalu sibuk dengan pekerjaan dan keluarga sehingga tidak menemukan waktu untuk sama-sama memikirkan rencana dan menentukan target Ramadhan kita.
Hingga Ramadhan tiba, kita belum juga menentukan target ibadah kita. Kita menjalani Ramadhan dengan begitu banyak pekerjaan dan akhirnya tubuh kita terseok-seok menjalankan ibadah. Belum lagi menyiapkan outfit untuk acara buka bersama atau untuk terawih dan menyiapkan menu makanan untuk sahur dan berbuka.
Menyiapkan Ramadhan agar berjalan dengan baik dan segala target tercapai perlu dilakukan dengan baik. Jangan sampai berjalan dengan waktu, semangat dan tenaga untuk beribadah di bulan Ramadhan berangsur-angsur surut.
Perencanaan memungkinkan kita untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif. Dalam Alquran, Allah (SWT) memberi tahu kita bahwa Dia adalah perencana terbaik. Dalam sirah Nabi kita tercinta Muhammad SAW, ada banyak contoh perencanaan. Sebagai Muslim, kita harus memiliki kebiasaan merencanakan, menjalankan rencana dan kemudian mempertanggungjawabkan pada diri kita sendiri dan Allah. Ini akan bermanfaat bagi kita dalam kehidupan ini dan di akhirat, insya Allah.
Langkah 1: Niat
Tahap pertama dari rencana ini adalah memikirkan tujuan Ramadhan kita dan fokus pada tujuan itu.
Penelitian dalam ilmu perilaku telah menunjukkan bahwa memiliki tujuan yang lebih sedikit akan meningkatkan peluang keberhasilan. Kita akan lebih fokus pada tujuan yang sedikit itu. Pikirkan tiga tujuan teratas yang ingin dicapai di bulan Ramadhan, misalnya khatam quran minimal sekali, tidak meninggalkan shalat tarawih dan sedekah jumat.
Jangan menganggap Ramadhan seperti lari sprint, kita ingin mencapai tujuan yang berlebihan misalnya khatam quran setiap hari padahal pada hari biasa, satu juz pun tidak tuntas kita baca. Kita harus terus menjaga tujuan Ramadhan kita realistis dan bisa kita kerjakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus bisa mengukur kemampuan kita karena kita mempunyai tanggung jawab pada pekerjaan dan rumah tangga.
Pikirkan Ramadhan sebagai waktu di mana kita akan mengubah perilaku buruk kita dan menyempurnakan tiga elemen ibadah yang akan kita lakukan di sisa tahun ini dan seterusnya. Tiga elemen ibadah itu misalnya, tilawah quran satu hari satu juz, memperbanyak istighfar, dan berdzikir pagi dan petang. InsyaAllah kita dapat fokus pada tiga tujuan Ramadhan berikutnya. Jadi selama beberapa bulan setelah Ramadhan kita berhasil mengubah perilaku buruk dan menjalankan lebih banyak ibadah dan kebaikan secara permanen insya Allah.
Nabi SAW bersabda, "Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten, meskipun kecil."
Buatlah tujuan yang jelas dan detil, misalnya Ramadhan ini saya ingin sedekah jumat untuk lima orang atau Ramadhan ini akan itikaf 10 hari terakhir di masjid tanpa jeda.
Langkah 2: Aksi
Sekarang setelah memiliki tujuan, kita perlu memikirkan bagaimana caranya mencapai tujuan Anda. Bayangkan bahwa tujuan kita adalah tujuan yang berjarak tiga ribu mil jauhnya dan kita memiliki satu bulan untuk ke sana.
Manakah dari metode berikut yang paling mungkin membawa Anda ke tujuan tepat waktu?
Berkendara sebanyak yang Anda bisa, ketika Anda bisa atau berkendara 100 mil sehari atau 2 jam per hari. Jawabannya tentu saja adalah metode dua. Perjalanan model kedua akan membuat perjalanan lebih mudah.
Sekarang mari kita pikirkan lagi tentang tujuan membaca quran dan pikirkan tentang apa yang perlu kita lakukan setiap hari untuk memastikan bahwa kita khatam quran di bulan Ramadhan. Kita bisa membaca satu juz sehari. Bagi perempuan yang memiliki udzur haid bisa membaca lebih dari satu juz sehari. Pilihlah waktu-waktu yang nyaman untuk tilawah quran. Bisa setelah shalat tarawih atau dicicil setiap habis melakukan shalat fardhu.
Penelitian menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan secara konsisten akan menjadi perilaku atau mengubah kegiatan itu menjadi sebuah kebiasaan. Jadi jika kita tilawah quran secara konsisten satu juz per hari maka itu akan menjadi kebiasaan kita di kemudian hari.
Langkah 3: Presisten
Dalam menjalankan perencanaan kita untuk mencapai tujuan Ramadhan dibutuhkan sikap yang presisten. Tidak sekedar niat tapi juga dibutuhkan tekad yang kuat untuk menyelesaikan semua perencanaan dan langkah-langkah yang telah kita buat.
"Aku TIDAK akan tidur setelah taraweeh SAMPAI AKU telah menyelesaikan tilawah satu juz quran!”
Langkah 4: Peninjauan atau evaluasi
Bayangkan Anda berencana mengemudi selama dua jam setiap hari tapi Anda tidak meninjau perkembangan dan kemajuan Anda. Anda tidak akan tahu sudah seberapa jauh Anda berkendaraan. Selalu mengevaluasi kegiatan-kegiatan dalam perencanaan kita. Apakah pada akhir ramadhan kita sudah bisa menyelesaikan bacaan quran kita. Apakah anak-anak yatim sekitar kita sudah kita berikan sedekah. Selalu tinjau semua langkah menuju tujuan Ramadhan kita.
Meninjau kembali semua kegiatan Ramadhan akan membantu kita tetap di jalur dan kita siap melakukan penyesuaian selama tiga puluh hari. Kita akan tahu jika tertinggal dan segera melakukan sesuatu untuk mengejarnya. Atau kita mungkin menemukan banyak kesempatan untuk memperluas tujuan keseluruhan kita.
Pengawasan
Dalam mencapai tujuan Ramadhan, kita membutuhkan orang lain untuk menjadi motivasi dan pengingat. Pasangan kita bisa menjalankan fungsi itu. Sampaikan pada pasangan tentang tujuan Ramadhan kita atau kita bisa membuat tujuan Ramadhan bersama. Menjalankan ibadah Ramadhan bersama-sama akan memberikan motivasi dan kebahagiaan tersendiri. Selamat menentukan tujuan Ramadhan bersama pasangan!” [Maya]