ChanelMuslim.com – Soal-soal dalam ujian pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sekolah dasar di Sukabumi dipermasalahkan oleh berbagai pihak.
Anggota DPRD Sukabumi, Melan Maulana menjadi salah satu pihak yang mempersoalkannya.
Melan mempermasalahkan pertanyaan ujian yang ada karena beberapa pertanyaan konteksnya belum layak dikonsumsi oleh anak usia SD.
Contohnya adalah soal-soal tentang alat kelamin, rokok, sampai ganja.
Baca Juga: Perjuangan Siswi Penderita Jantung Ikut Ujian Online
Soal Ujian PJOK SD Menunjukkan Kelengahan Moral
Dalam sebuah foto soal ujian yang beredar, pertanyaan nomor 21 dan 22 yang berbentuk pilihan ganda menyebutkan alat kelamin secara gamblang.
‘Setelah memegang alat kelamin, tangan harus segera ….’
‘Setelah buang air, alat kelamin harus segera ….’
Itulah bunyi pertanyaan dari beberapa pertanyaan lainnya yang dipermasalahkan.
Dilansir Detik News Kamis, (10/6/2021), Melan juga menyatakan bahwa pertanyaan dalam ujian tersebut merupakan sebuah kelengahan moral.
“Kalau menurut tim perumus soal itu tidak apa-apa, tetapi menurut pandangan kami, saya, dan orang tua murid, bahkan kebanyakan masyarakat Sukabumi menunjukkan sebuah kelengahan moral.
Sukabumi walaupun kota, tapi adat ketimurannya masih tetap kental.
Kalau menurut mereka itu sah-sah saja, tetapi menurut kami tidak,” ujarnya.
Baca Juga: Masker Medis Palsu Beredar, Cek Cara Pengujiannya
Tanggapan Dinas Pendidikan Sukabumi
Sementara itu, pelaku pembuat soal ujian tersebut masih belum diketahui.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Yemmy Yohani menyatakan akan mengumpulkan guru-guru PJOK di Sukabumi.
“Belum ditelusuri, jadi itu yang membahas soalnya MGMP PJOK kita mau kumpul sama teman-teman PJOk se Sukabumi.
Apakah ada yang membuat soal itu atau tidak ada,” ujarnya.
Terkait dengan isi soalnya, Yemmy menyatakan bahwa hal-hal tersebut bukanlah hal yang tabu bagi anak.
Anak-anak sudah harus mengenal ini daun ganja, zat adiktif, dan semacamnya.
Mereka juga harus tahu apa bahaya dari hal-hal tersebut.
Akan tetapi, Yemmy juga mengingatkan semua itu harus diiringi penjelasan lebih lanjut.
“Anak sekarang kritis-kritis. Kalau tidak jelas, mereka akan mencari pembenaran.
Kalau misalnya pembenaran dan penjelasan yang mereka terima salah bagaimana?
Itu yang memberi pelajarannya kan jelas guru sesuai kurtilas.
Kurtilas itu dibikin oleh orang-orang kapabel yang profesional.
Seharusnya, tidak seenaknya membuat soal itu,” ujarnya.
Soal-soal ujian PJOK SD yang dipermasalahkan ini tepatnya terdapat dalam Ujian Penilaian Akhir Semester II (PAT) untuk kelas 5 SD di Sukabumi. [Cms]