ChanelMuslim.com – Uni Eropa menggelar kompetisi ide untuk atasi perundungan yang dilakukan secara digital. Mengajak anak muda kreatif untuk melawan perundungan terhadap anak dengan menggunakan potensi teknologi.
Baca Juga: Uni Eropa Beri Beasiswa Erasmus kepada 139 Mahasiswa dan Dosen Indonesia
Kompetisi Ide untuk atasi Perundungan Digital
Seperti diketahui, anak-anak menjadi salah satu kelompok paling rentan selama pandemi. Sebagian besar kegiatan berpindah ke ranah daring yang berpotensi membawa mereka ke perundungan secara digital. Oleh sebab itu, kompetisi ide ini diharapkan bisa menawarkan solusi yang inovatif untuk mengatasi masalah yang ada.
Apabila tertarik untuk menyampaikan idenya, silakan mendaftarkan diri di digithon.eu/register. Bacalah dengan cermat syarat dan ketentuan pendaftarannya dan isilah formulirnya.
Kemudian, uploadlah proposal ide dengan melihat batas akhir pengumpulan, yaitu 29 Oktober 2021. Pengumuman 10 finalis akan dilakukan pada 10 November 2021.
Sementara itu, presentasi proposal dilakukan pada 11 s.d. 12 November 2021. Pengumuman 3 pemenang akan dilakukan pada 20 November 2021.
Dapatkan kesempatan mewujudkan ide dan dan memenangkan hadiah jutaan rupiah.
Pemenang pertama mendapatkan 50 juta, pemenang kedua 30 juta, dan pemenang ketiga mendapat 20 juta
Bagi Sahabat Muslim yang membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan kunjungi https://digithon.eu
Kompetisi ini merupakan bagian dari EU Social DigiThon 2021, sebuah platform untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam menciptakan pendekatan berbasis teknologi dan inovatif dalam mengatasi masalah sosial dan mempromosikan hak asasi manusia.
Dilansir laman ChanelMuslim.com, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia (24/9) meluncurkan kompetisi EU Social DigiThon 2021 dengan tema “Melawan Perundungan secara Digital Terhadap Anak” (Tackling Cyberbullying Towards Children).
Kompetisi yang digelar untuk kedua kalinya ini bekerja sama dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Indonesian Cybercrime Combat Center (IC4), Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA), dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).
Seperti tahun sebelumnya, EU Social DigiThon mengajak para inovator muda Indonesia untuk mengembangkan solusi kreatif berbasis teknologi untuk membantu mengatasi persoalan perundungan secara digital di kalangan anak.
Uni Eropa berkomitmen terhadap perlindungan hak-hak anak. Anak-anak memiliki potensi untuk menjadi agents of change dan adalah pemimpim masa depan. [Cms]