ChanelMuslim.com – Allah sangatlah adil terhadap hamba-Nya. Adil disini bukanlah bermakna sama rata. Allah memberikan kebaikan atau balasan berlipat-lipat bagi hamban-Nya, namun Allah hanya memberikan balasan setimpal jika hamba-Nya melakukan keburukan. Dalam surah Yunus ayat 26 Allah berfirman:
لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ ٱلْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.
Kalimat ٱلْحُسْنَىٰ (terbaik) disini dalam tatanan bahasa arab disebut mubaalaghoh fi tafdhil yaitu kata yang mengandung makna lebih, sangat, atau banyak.
Baca Juga: Al-Baqoroh 229: Larangan Meminta Kembali Mahar
Yunus 26: Allah Beri Balasan Berlipat-lipat Bagi Orang yang Berbuat Kebaikan
Oleh karena itu bukan satu kebaikan atau kebaikan setimpal yang akan Allah beri kepada hamba-nya namun kebaikan yang sangat banyak (dalam terjemahan diartikan terbaik).
Tidak berhenti disitu, Allah kembali memberikan kabar gembira bagi hamba-Nya dengan kalimat وَزِيَادَةٌ (tambahannya). Setelah Allah menjanjikan kebaikan yang banyak, Allah akan tambah dengan kebaikan lainnya.
Dalam kitab Tafsir al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili, tambahan yang dimaksud adalah melihat wajah Allah sebagai mana dalam surah Al-Qiyamah ayat 22 dan 23:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
“Muka mereka (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnya mereka melihat.” (QS. Al-Qiyamah: 22-23)
Dilansir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, “Orang mukmin akan melihat Rabbnya secara nyata dengan mata kepala mereka, hal ini sebagaimana terdapat dalam hadist riwayat Bukhari rahimahullah, ‘Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata kalian sendiri.’ (HR. Bukhari no. 485).
Dan pada hadits riwayat Muslim diceritakan, “Jika penghuni surga telah masuk surga, Allah ta’ala berfirman: “Apakah kalian mau tambahan nikmat?” Maka mereka menjawab: “Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Dan Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?” Kemudian Allah singkap hijab (penutup wajahNya yang mulia), dan mereka mengatakan, “Tidak ada satupun kenikmatan yang lebih kami cintai dari memandang wajah Allah Ta’ala.” (HR. Muslim no. 181).
Tidak sampai di situ, pada kelanjutan ayat ini Allah berfirman, “dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan.” Artinya muka mereka akan cerah berseri-seri dan tidak akan tampak muram seperti terkena debu hitam.
Ini adalah kenikmatan berlipat yang akan didapat orang-orang yang berbuat kebaikan karena Allah. Betapa besar balasan ini, tidak ada yang mampu memberikan balasan yang lebih mulia dari pada balasan Allah. [Ln]