• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 15 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Quran Hadis

Tafsir Surat Yasin Ayat 38, Matahari Tenggelam Sesuai Tempatnya

Juli 20, 2021
in Quran Hadis
Tafsir Surat Yasin Ayat 38, Matahari Tenggelam Sesuai Tempatnya

Tafsir Surat Yasin Ayat 38, Matahari Tenggelam Sesuai Tempatnya (Foto: Pexels/Pixabay)

310
SHARES
2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Surat Yasin ayat 38 masih menjelaskan terkait kekuasaan Allah dalam hal alam semesta. Allah menetapkan matahari terbenam pada tempatnya, sehingga menyebabkan terjadinya malam.

Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 37, Allah Mengatur Siang dan Malam

Isi Surat Yasin Ayat 38

والشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

“Dan matahari berjalan menuju tempat menetapnya. Yang demikian itu adalah takdir (ketetapan) dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

Dilansir buku “TAFSIR SURAT YAASIN”, Ustaz Abu Utsman Kharisman, matahari berjalan menuju tempat menetapnya (mustaqor) saat ia terbenam.

Di manakah ‘tempat menetap’ bagi matahari? Dijelaskan dalam hadits shahih riwayat al-Bukhari bahwa tempat menetapnya adalah di bawah ‘Arsy.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي ذَرٍّ حِينَ غَرَبَتْ الشَّمْسُ أَتَدْرِي أَيْنَ تَذْهَبُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهَا تَذْهَبُ حَتَّى تَسْجُدَ تَحْتَ الْعَرْشِ فَتَسْتَأْذِنَ فَيُؤْذَنُ لَهَا وَيُوشِكُ أَنْ تَسْجُدَ فَلَا يُقْبَلَ مِنْهَا وَتَسْتَأْذِنَ فَلَا يُؤْذَنَ لَهَا يُقَالُ لَهَا ارْجِعِي مِنْ حَيْثُ جِئْتِ فَتَطْلُعُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى { وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ }

Dari Abu Dzar –radhiyallahu anhu- beliau berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda kepada Abu Dzar ketika matahari terbenam: Tahukah engkau ke mana perginya (matahari)? Aku (Abu Dzar) berkata: Allah dan RasulNya yang lebih tahu.

Nabi menyatakan: Sesungguhnya ia pergi hingga sujud di bawah ‘Arsy kemudian meminta idzin (kepada Allah) dan diidzinkan untuknya.

Dan hampir saja (saat hari kiamat) saat ia sujud tidak diterima dan ketika ia meminta izin tidak diizinkan, dikatakan kepadanya: kembalilah ke tempat engkau datang.

Maka ia terbit dari arah barat. Demikianlah firman Allah Ta’ala, dan matahari berjalan menuju tempat menetapnya. Yang demikian adalah ketetapan dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui » (Q.S Yaasin ayat 38) (H.R al-Bukhari).

Baca Juga: Surat Yasin Ayat 35, Bersyukur terhadap Buah yang Bisa Dimakan

Matahari Berjalan dengan Cepat

Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa matahari berjalan dari timur ke barat. Itu terjadi setiap hari. Matahari kembali ke tempat menetapnya, di bawah ‘Arsy saat ia terbenam.

Sebelumnya, ia meminta izin kepada Allah dan diizinkan. Demikian berlangsung setiap hari, kemudian ia terbit dari arah sebelumnya (timur). Kecuali pada hari kiamat, Allah tidak izinkan matahari terbit dari arah timur, maka ia terbit dari arah barat.

Sesungguhnya, matahari berjalan dengan cepat. Namun, karena jarak bumi dengan matahari yang demikian jauhnya, seakan-akan perjalanan itu lambat. Seperti saat kita melihat pesawat terbang di udara, kita melihatnya seakan-akan kecepatannya biasa atau lambat.

Allah menyebutkan dalam ayat ini bahwa peredaran matahari itu telah diatur oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Tidak ada satu pihak pun selain Allah yang mampu melakukannya. Kemahaperkasaan Allah itu menyebabkan tidak ada satu pun pihak lain yang bisa mengubah pengaturan itu, atau menghambat dan menghalanginya sehingga tidak tepat waktu.

Tidak ada juga yang bisa mengubah arah berjalannya matahari sehingga bukan dari Timur ke Barat tapi dari Barat ke Timur. [Cms]

Previous Post

Tafsir Surat Yasin Ayat 37, Allah Mengatur Siang dan Malam

Next Post

Klarifikasi Permasalahan Produksi dan Distribusi Ivermax 12

Next Post
Klarifikasi Permasalahan Produksi dan Distribusi Ivermax 12

Klarifikasi Permasalahan Produksi dan Distribusi Ivermax 12

Daging Sembelihan Bisa Haram Jika Tak Penuhi Syarat Ini

Hukum Pemberian Upah untuk Tukang Jagal

Amalan Sunnah ketika Idul Adha

Amalan Sunnah ketika Idul Adha

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga