TAFSIR surat At-Tin salah satunya menjelaskan tentang manusia yang telah diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya oleh Allah. Akan tetapi, karena perbuatan manusia itu, mereka justru bisa dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya, yaitu neraka.
Namun, kabar gembira untuk orang beriman, mereka akan mendapatkan pahala yang tidak ada putus-putusnya.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Balad Ayat 4, Manusia Diciptakan dalam Keadaan Susah Payah
Tafsir Surat At-Tin, Manusia Diciptakan dalam Bentuk Sebaik-Baiknya
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ
Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, (Q.S. At-Tin: 1)
وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ
demi gunung Sinai, (Q.S. At-Tin: 2)
وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ
dan demi negeri (Makkah) yang aman ini, (Q.S. At-Tin: 3)
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Q.S. At-Tin: 4)
Tafsir Tahlili menjelaskan bahwa setelah bersumpah dengan buah-buahan yang bermanfaat atau tempat-tempat yang mulia itu, Allah menegaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik.
Dari segi fisik, misalnya, hanya manusia yang berdiri tegak sehingga otaknya bebas berpikir, yang menghasilkan ilmu, dan tangannya juga bebas bergerak untuk merealisasikan ilmunya itu, sehingga melahirkan teknologi. Bentuk manusia adalah yang paling indah dari semua makhluk-Nya.
Dari segi psikis, hanya manusia yang memiliki pikiran dan perasaan yang sempurna. Dan lebih-lebih lagi, hanya manusia yang beragama. Banyak lagi keistimewaan manusia dari segi fisik dan psikis itu yang tidak mungkin diuraikan di sini.
Penegasan Allah bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik itu mengandung arti bahwa fisik dan psikis manusia itu perlu dipelihara dan ditumbuhkembangkan.
Fisik manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya gizi yang cukup dan menjaga kesehatannya. Dan psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya agama dan pendidikan yang baik.
Bila fisik dan psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan, maka manusia akan dapat memberikan kemanfaatan yang besar kepada alam ini. Dengan demikianlah ia akan menjadi makhluk termulia.
ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سٰفِلِيْنَۙ
Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, (Q.S. At-Tin: 5)
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Maka, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya. (Q.S. At-Tin: 6)
Yang terhindar dari kehinaan itu adalah orang-orang yang beriman dan berbuat baik. Dengan demikian, tolok ukur kemuliaan adalah iman dan perbuatan baik itu.
Hal itu karena iman berarti mengakui adanya Allah dan nilai-nilai yang diajarkan-Nya. Pengakuan itu akan menjadi jalan hidup atau akidahnya, dan karena telah menjadi akidahnya, maka nilai-nilai itu akan dilaksanakannya dengan sepenuh hatinya.
Karena nilai-nilai yang diajarkan Allah seluruhnya baik, maka manusia yang melaksanakannya akan menjadi manusia baik pula.
Semakin tinggi akidah seseorang semakin baik perbuatannya, sehingga ia akan menjadi manusia terbaik dan termulia.
Manusia yang memiliki sikap hidup yang didasarkan atas iman dan perbuatan baik itu akan memperoleh balasan dari Allah tanpa putus-putusnya.
Iman dan perbuatan baiknya itu akan berbuah di dunia, berupa kesentosaan hidup baginya dan bagi masyarakatnya, dan kebahagiaan hidup di akhirat di dalam surga.
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗ
Maka, apa alasanmu (wahai orang kafir) mendustakan hari Pembalasan setelah (adanya bukti-bukti) itu? (Q.S. At-Tin: 7)
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ ࣖ
Bukankah Allah hakim yang paling adil? (Q.S. At-Tin: 8)
Sahabat Muslim, itulah tafsir surat At-Tin tentang manusia yang diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya. Semoga kita semua termasuk orang beriman yang bisa mendapatkan pahala mengalir tidak ada putus-putusnya. Aamiin. [Cms]