TAFSIR surat Al-Balad ayat 4 menjelaskan tentang manusia yang diciptakan dalam keadaan susah payah. Manusia pun harus berjuang dalam melewati hal tersebut. Nantinya, Allah melihat semuanya dan menilai manusia.
Baca Juga: Surat Al-Fajr Ayat 27-30, Allah Memanggil Jiwa yang Tenang
Tafsir Surat Al-Balad Ayat 4, Manusia Diciptakan dalam Keadaan Susah Payah
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah. (Al-Balad: 4)
Dalam Tafsir ringkas Kemenag dijelaskan bahwa siapa pun, termasuk Nabi, dalam masa hidupnya pasti menemui kepayahan, sejak dalam kandungan sampai masa dewasa.
Manusia mesti bersusah payah mencari nafkah, mengalami sakit, dan mati. Dalam alam kubur menuju alam mahsyar pun manusia menghadapi kepayahan. Manusia harus mengisi kehidupannya di dunia dengan amal saleh agar tidak menemukan kepayahan lagi di akhirat.
Sementara itu, tafsir Tahlili menjelaskan bahwa setelah bersumpah, Allah menyampaikan pesan penting yang hendak dikemukakan-Nya yang karena itu Ia perlu terlebih dahulu bersumpah.
Pesan itu adalah bahwa manusia terlahir dalam kesulitan. Maksudnya, manusia tidak bisa lagi hidup tanpa susah payah sebagaimana dialami oleh nenek moyang mereka, Adam dan Hawa, di surga, karena semuanya tersedia.
Namun, mereka harus hidup dengan terlebih dahulu bersusah payah: berusaha, mencari rezeki, mengatasi berbagai rintangan, dan sebagainya. Berdasarkan perjuangan itulah, Allah menilai manusia tersebut.
Semakin besar perjuangan yang dilakukan manusia dan semakin besar manfaat yang diberikan hasil perjuangannya itu bagi umat manusia, semakin tinggi nilai manusia itu dalam pandangan Allah.
Begitu pulalah Nabi Muhammad di kota ini, beliau perlu berjuang agar kebenaran menjadi nyata dan kebatilan menjadi sirna. Demikian pula seluruh manusia. Oleh karena itu, manusia mati seharusnya meninggalkan jasa. [Cms]