ChanelMuslim.com – Surat Yasin ayat 14 dan 15 mengisahkan tentang utusan yang dikirim kepada sebuah kaum, tetapi mereka mendustakannya dengan dalih utusan-utusan tersebut merupakan manusia yang sama dengan mereka.
Hal ini pun telah membuat mereka mengingkari turunnya kitab dan Rasul.
Baca Juga: Perhatikan Jejak yang Kita Torehkan di Bumi
Isi Surat Yasin Ayat 14
إذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُمْ مُرْسَلُونَ
“Ketika Kami mengutus dua utusan kepada mereka, kemudian mereka mendustakan keduanya, sehingga Kami kuatkan lagi dengan utusan ketiga dan para utusan itu berkata, Sesungguhnya kami diutus (sebagai Rasul) kepada kalian.”
Dilansir dari channel telegram TAFSIR AL-QUR’AN, dalam pembacaan ayat ini ada 2 qiroaah (cara membaca) sesuai dengan qiroah sab’ah, yaitu pada kata fa’azzaznaa.
Bisa dibaca dengan tasydid pada huruf zai juga bisa dibaca tanpa tasydid. Sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir al-Jalalain.
قالُوا مَا أَنْتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا وَمَا أَنْزَلَ الرَّحْمَنُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا تَكْذِبُونَ
“Mereka (kaum itu) berkata, tidaklah kalian kecuali manusia sama seperti kami, dan arRahmaan (Allah) tidaklah menurunkan apapun. Tidaklah kalian kecuali berdusta.” (Q.S. Yasin: 15)
Kaum itu menentang dan menganggap para Rasul itu sama dengan mereka, sama-sama manusia dan bukanlah utusan Allah. Mereka menganggap bahwa kalau seandainya Allah turunkan utusan-Nya, maka niscaya bukan dari kalangan manusia, tapi kalangan malaikat.
Ucapan ini sama dengan ucapan-ucapan para penentang Rasul pada umat-umat sebelum. Semua ini tercantum dalam Al-Qur’an.
ذَلِكَ بِأَنَّهُ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالُوا أَبَشَرٌ يَهْدُونَنَا
“Yang demikian itu karena telah datang kepada mereka para Rasul dengan membawa penjelasan-penjelasan kemudian mereka berkata, apakah (pantas) seorang manusia memberi petunjuk kepada kita?” (Q.S. At-Taghabun: 6).
وَلَئِنْ أَطَعْتُمْ بَشَرًا مِثْلَكُمْ إِنَّكُمْ إِذًا لَخَاسِرُونَ
“Kalau seandainya kalian mentaati manusia juga yang sama dengan kalian, sungguh kalian telah merugi.” (Q.S Al-Mu’minun : 34).
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَى إِلا أَنْ قَالُوا أَبَعَثَ اللَّهُ بَشَرًا رَسُولا
“Dan tidaklah ada yang mencegah manusia untuk beriman ketika datang kepada mereka petunjuk kecuali mereka berkata, apakah Allah mengutus manusia sebagai Rasul?” (Q.S Al-Isra’: 94).
Baca Juga: Surat Yasin Ayat 13, Permisalan Kaum Kafir Quraisy
Mengenal Allah, tetapi Mengingkari Kitab dan Rasul
Petikan ayat-ayat tersebut menyebutkan sikap serupa dari para penentang dakwah Rasul yang mencemooh jika utusan Allah adalah manusia biasa, disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir.
Kemudian, dalam ayat 15 surat Yasin disebutkan bahwa para penentang dakwah Rasul itu menyatakan Ar-Rahman tidaklah menurunkan apapun.
Artinya, mereka mengingkari bahwa Allah (Ar-Rahman) menurunkan kitab dan mengutus RasulNya.
Timbul pertanyaan apakah itu berarti bahwa orang-orang yang menentang dakwah para Rasul itu telah mengenal Nama Allah Ar-Rahman (Yang Maha Penyayang)?
Terkait hal ini, terdapat 2 penafsiran yang disebutkan oleh al-Aluusy dalam tafsirnya Ruuhul Ma’aaniy.
Pertama, ucapan ini menunjukkan pengakuan mereka terhadap Uluhiyyah (Allah), tapi mereka mengingkari arRisalah (diutusnya Rasul) dan mereka bertawassul kepada berhala-berhala (dalam beribadah kepada Allah)
Kedua, bisa jadi penyebutan itu adalah penghikayatan Allah terhadap ucapan mereka. Artinya, Allah tidak menukil secara persis lafadz ucapan mereka tapi menggunakan pengibaratan yang lain.
Sahabat Muslim, itulah sedikit penjelasan terkait surat Yasin ayat 14 dan 15. Semoga kita tidak menjadi orang-orang yang seperti kaum tersebut yang mengakui Allah, tetapi mengingkari perintah-perintahnya. [Cms]