HARI keputusan itu akan tiba. Hari di mana semua keputusan atas apa yang dikakukan di dunia ditetapkan. Dalam surat An-Naba ayat 17-20, dijelaskan tentang hari keputusan tersebut.
Baca Juga: 9 Tanda Kebesaran Allah dalam Surat An-Naba Ayat 6-16
Surat An-Naba Ayat 17-20, Ciri-Ciri Hari Keputusan telah Tiba
اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙ ١٧
Sesungguhnya hari Keputusan itu adalah waktu yang telah ditetapkan, (Q.S. An-Naba: 17)
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa hari kebangkitan itu pasti terjadi pada waktu yang telah ditetapkan.
Pada hari itu diputuskan siksa yang akan diterima orang yang kafir di dalam neraka dan pahala yang akan diterima orang-orang mukmin di dalam surga, baik orang-orang terdahulu, sekarang, maupun yang kemudian.
Di sana akan sangat jauh beda nasib dan kehidupan mereka sesuai dengan derajat amal perbuatan mereka ketika di dunia.
Allah telah menjadikan hari itu sebagai batas antara dunia dan akhirat, tempat seluruh makhluk akan dihimpun di Padang Mahsyar agar masing-masing dapat melihat dan menyaksikan apa yang telah mereka perbuat selama hidup di dunia.
Dari sini, orang yang berbuat kebajikan akan menerima pahalanya dan orang yang berbuat kejahatan akan menerima siksaan.
Kemudian Allah menerangkan tanda-tanda hari itu dan kedahsyatannya dengan firman-Nya dalam ayat berikut ini.
يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ ١٨
(yaitu) hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong. (Q.S. An-Naba: 18)
Pada hari Kiamat itu, ditiup sangkakala yang kedua oleh malaikat Israfil yang menyebabkan seluruh makhluk akan dibangkitkan kembali, bangkit dari kuburnya masing-masing dan berkumpul di Padang Mahsyar.
Tiap-tiap umat dipimpin oleh rasulnya, sehingga datang berkelompok-kelompok.
وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙ ١٩
Langit pun dibuka. Maka, terdapatlah beberapa pintu. (Q.S. An-Naba: 19)
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa pada hari keputusan itu langit terbuka dan mempunyai pintu-pintu yang memisahkan satu bagian dengan bagian yang lain.
Maksudnya langit itu terbelah-belah sehingga mempunyai celah-celah seakan-akan terbuka dan mempunyai pintu-pintu
وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ ٢٠
Gunung-gunung pun dijalankan. Maka, ia menjadi (seperti) fatamorgana. (Q.S. An-Naba: 20)
Dalam ayat ini dijelaskan bawah gunung-gunung pada hari itu tidak lagi seperti sediakala, tetapi akan diguncang sehingga hancur lebur seperti kabut yang dari jauh kelihatan seperti bayangan air.
Akan tetapi jika didekati, ternyata tidak ada apa-apa karena bagian-bagiannya telah terpecah belah, dihancurkan, dan beterbangan ke mana-mana.
[Cms]