RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi contoh terbaik dalam berprilaku kepada istrinya dengan bertabur cinta serta berlimpah kasih sayang. Hal tersebut bisa dilakukan karena didorong oleh imannya yang sempurna kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Baca juga artikel sebelumnya: Meneladani Keromantisan Rasulullah (Bag.3)
13. Menikmati istri menyisiri rambutnya.
Menyisir rambut itu penting untuk menjaga penampilan yang rapih. Sehingga tidak tampil dengan rambut yang kusut.
Menyisir rambut itu bisa bermanfaat terhadap kesehatan rambut jika dilakukan dengan benar.
Menyisir rambut yang dimulai dengan pijatan lembut disekitar kepala dapat merangsang alirah darah ke kulit kepala dan membantu pertumbuhan rambut yang sehat.
Apalagi jika seorang suami disisiri rambutnya oleh diwarnai dengan pijatan, bisikan mesra dan belaian tangan lembut dari seorang istri yang dicintainya maka suami benar-benar bisa menikmatinya.
Sebagaimana Aisyah RA berkata, “Dahulu aku menyisir rambut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR Bukhari dan Muslim)
Meneladani Keromantisan Rasulullah Saw (Bag.4)
14. Menghapus air mata istri
Rasulullah itu adalah seorang suami yang paling baik dalam memperlakukan istri. Sikap beliau kepada istri harus diikuti oleh para suami agar mereka bisa menjadi suami yang selalu menyenangkan istri dengan akhlak terbaiknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu hari ditanya:
أي المؤمنين أكمل إيمانا قال أحسنهم خلقا مع أهله
“Siapakah orang yang paling sempurna imannya? Rasulullah menjawab bahwa yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya terhadap keluarganya.”
Jika suatu hari seorang istri mengeluh kepada suami , maka hampirilah dia, dengarkanlah keluhannya dengan baik, berilah solusi yang bisa menghilangkan gundahnya. Jika ia menangis maka usaplah air matanya dengan penuh kasih sayang.
Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah kepada istrinya (Shafiyyah) yang dikisahkan dalam suatu riwayat bahwa:
“Suatu ketika Shofiyah bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan. Sedangkan hari itu adalah bagiannya. Tetapi Shofiyah sangat lambat sekali jalannya, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap kepadanya sedangkan ia menangis dan berkata, ‘Engkau membawaku di atas unta yang lamban.’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghapus air mata Shofiyah dengan kedua tangannya.” (HR Nasa’i)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]
View this post on Instagram