RAMADAN itu bulan perjuangan. Puasa sebulan penuh, tarawih setiap malam, dan tadarus Al-Qur’an. Harus ada latihan agar tak kalah saat berjuang.
Ulama membagi kriteria orang yang beribadah di bulan Ramadan menjadi tiga. Ada yang hanya menahan lapar dan haus. Ada yang menambahkan dengan pengendalian hawa nafsu, siang dan malam. Dan ada yang optimalisasi ibadah selama satu bulan.
Tiga kriteria itu tentu bukan tanpa sebab. Yaitu, adanya kesiapan masing-masing orang saat di awal bulan Ramadan. Bagi yang tidak siap, maka bisa menahan lapar dan haus di siang hari saja sudah luar biasa.
Rahasianya ternyata ada pada bulan Sya’ban. Di bulan inilah, siaptidaknya seseorang sudah bisa digambarkan. Mereka yang sudah berlatih di bulan Sya’ban, insya Allah, akan bisa optimal ibadah di bulan Ramadan.
Dan itulah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Begitu pun yang diikuti oleh para sahabat radhiyallahum ajma’in dan salafus soleh sesudah mereka.
Bagaimana ‘latihan’ Rasulullah di bulan Sya’ban? Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berpuasa sunnah lebih banyak di Bulan Sya’ban.
Sedemikian banyaknya puasa sunnah yang dilakukan Rasulullah, Aisyah radhiyallahu ‘anha bahkan menyebutnya seperti sebulan penuh.
Hal biasa yang dilakukan Rasul itu pernah ditanyakan oleh seorang sahabat. Kenapa hal itu dilakukan Rasulullah?
Rasulullah menjelaskan bahwa pada Bulan Sya’ban amal manusia diangkat kepada Allah. Dan Rasulullah menginginkan saat amalnya diangkat, beliau sedang berpuasa.
Bukan itu saja. Para salafus soleh bahkan memulai gencar tilawah Al-Qur’an pada bulan Sya’ban. Mereka menutup toko atau tempat usaha mereka sementara karena ingin fokus menghidupkan hari-hari dengan tilawah Al-Qur’an.
Dengan kata lain, Rasulullah dan para salafus soleh seolah-olah memulai garis start Bulan Ramadan sejak masuk Bulan Sya’ban.
Karena itulah, mereka jauh lebih sempurna beribadah saat memasuki Bulan Ramadan. Ramadan bagi mereka bukan sekadar berpuasa. Tapi juga mengisi setiap durasi detik yang berlalu dengan berbagai ibadah secara sempurna.
Itulah rahasia kunci suksesnya. Tidak cukup kemauan dan semangat saja. Tapi harus diawali dengan ‘latihan’ sejak di Bulan Sya’ban.
Kini, Bulan Sya’ban beberapa hari lagi akan berakhir. Masih ada waktu untuk memulai amalan sunnah Rasulullah dan para salafus soleh itu.
Mulailah dari yang bisa dilakukan. Karena setan tidak akan pernah tinggal diam jika hamba Allah akan memulai sesuatu yang mulia. [Mh]