RASULULLAH pernah menyuapi anak bayi dengan kunyahan kurma. Hal ij8 dijelaskan dalam sebuah hadits. Rasulullah menyuapi seorang bayi bernama Ibrahim.
عنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: «وُلِدَ لِي غُلاَمٌ، فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ، فَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ، وَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ، وَدَفَعَهُ إِلَيَّ»، وَكَانَ أَكْبَرَ وَلَدِ أَبِي مُوسَى.
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Beliau lalu memberinya nama Ibrahim. Beliau menyuapinya dengan kunyahan kurma dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu menyerahkannya kepadaku.” Ibrahim adalah anak tertua Abu Musa. [HR. al-Bukhari]
Baca Juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Ultimate Jahe Kurma
Rasulullah Menyuapi Anak Bayi dengan Kunyahan Kurma
Faedah Hadits
Hadits yang agung ini memberikan kepada kita faedah-faedah yang berharga, di antaranya:
1. Kebahagiaan dengan kelahiran anak merupakan naluri yang alami.
Setiap insan yang memiliki fitrah yang suci akan sangat berbahagia jika Allah memberikan karunia kepadanya seorang anak, karena di antara tujuan dari sebuah pernikahan adalah melestarikan keturunan.
2. Semangatnya para shahabat untuk memperoleh doa dan keberkahan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Oleh karena itu, tatkala mereka mendapat anugerah anak, maka mereka bersegera datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk minta doa dan keberkahan untuk anaknya yang baru lahir.
3. Disunnahkan bagi setiap muslim untuk memberikan nama kepada anaknya yang baru lahir, dan hendaknya dia memilihkan untuknya nama yang baik dan terpuji, karena diantara hak anak atas orang tuanya adalah mendapatkan nama yang baik dari kedua orang tuanya.
4. Bersegera memberikan nama kepada anak yang baru lahir, dan hendaknya tidak harus menunggu sampai hari yang ketujuh.
Al-Imam al-Baihaqi rahimahullah berkata: “Pemberian nama kepada bayi ketika baru lahir (haditsnya) lebih shahih daripada hadits-hadits yang menyebutkan pemberian nama pada hari yang ketujuh.”
5. Boleh memberikan nama kepada anak-anak kita dengan nama-nama para Nabi.
6. Perhatian dan kasih sayang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada anak-anak, yang mana beliau mengunyah kurma, lalu menyuapkannya kepada bayi yang baru lahir tersebut agar mendapatkan barakah dari beliau dan kemudian beliau mendoakan kebaikan untuk anak tersebut.
7. Sunnahnya tahnik, yakni menyuapkan kunyahan kurma yang telah dilembutkan kepada bayi yang baru lahir.
8. Pentingnya meneladan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam permasalahan pendidikan anak-anak.
9. Disebutkan oleh Ibnu Hajar bahwa hadits ini memberikan isyarat bahwa Abu Musa berkunyah dengan kunyah Abu Musa sebelum Ibrahim lahir, karena kalau seandainya dia berkunyah setelah kelahiran Ibrahim, niscaya dia akan berkunyah dengan nama anaknya, yakni dengan kunyah Abu Ibrahim.
[Cms]
Disusun oleh Abu Ubaidah bin Damiri al-Jawi;
https://telegram.me/FORUMKISHADITS