Penghafal Al-Quran yang Banyak Dosa
SAHABAT Quran yang dimuliakan Allah, surga dan neraka adalah tempat kembali bagi orang-orang yang mendapat rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Bukan karena amalan kita. Amal dan ibadah kita hanya sebagai salah satu sarana agar Allah ridha dan memberi rahmat-Nya kepada kita.
Oleh sebab itu bukan tidak mungkin ahli ibadah berujung neraka dan pendosa berujung surga. Semua kembali kepada diri kita masing-masing.
Jika ibadah kita tidak diiringi dengan tujuan mendapat ridha Allah subhanahu wa ta’ala, bisa jadi hal itu tidak berarti di mata Allah.
Namun seorang pendosa yang diujung hidupnya bertaubat dengan taubatan nasuha, maka pantaslah bagi Allah memberinya hadiah surga.
Baca Juga: Jika Penghafal Al-Quran Terlena dengan Hal-Hal Lain
Penghafal Al-Quran yang Banyak Dosa
Terkait dengan penghafal Al-Quran yang masih saja melakukan dosa, kita tak boleh terlalu cepat menghukumi dia dengan keburukan.
Karena bisa jadi Allah sedang menuntun dia dengan jalan mengenalkannya dengan Al-Quran, sehingg al-Quran yang senantiasa dia tekuni akan membersihkan hatinya, dan pada waktunya nanti hidayah Allah akan sampai kepadanya.
Dan bisa jadi al-Quran yang ada pada dirinya perlahan-lahan sedang menggugurkan dosa-dosanya. Maka kita cukup mendoakannya agar dia istiqamah dengan Al-Quran yang dia hafalkan dan dia jaga.
Dan kita juga patut bersyukur karena di balik buruknya pribadinya ada kebaikan yang terselip. Jika kita melarangnya menghafal Al-Quran maka tak ada lagi sisi baik dalam dirinya. Dan kita juga telah menghalangi seseorang mendapat kebaikan dan hidayah Allah subhanahu wa ta’ala.
Setiap manusia memiliki sisi baik dan buruk. Yang perlu kita perhatikan adalah apakah kita memiliki niatan untuk berproses menjadi lebih baik. Itu yang utama.
Jadi jika Anda melihat penghafal Al-Quran yang belum ideal, yakinlah bahwa dia sedang berada pada satu anak tangga menjadi pribadi yang baik. Insya Allah Al-Quran akan menuntunnya menuju anak tangga berikutnya.
Catatan Ustaz Slamet Setiawan, S.H.I
[Ln]