ChanelMuslim.com – Ustaz Rikza Maulan, Lc., M.Ag. memberikan nasihat agar Sahabat Muslim memperbanyak istighfar dan taubat. Ada baiknya menggabungkan antara istighfar dan taubat, sebagaimana yang diperintahkan Allah Subhanahu wa taala dalam Alquran dan dicontohkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.
Istighfar dan taubat memiliki banyak sekali keutamaan, yaitu 7 keajaiban berikut.
a. Allah akan berikan jalan keluar dari segala kesulitan yang dihadapinya, kelapangan dari segala kesempitan-kesempitannya dan Allah akan anugerahkan rizki dari tempat yang tidak disangka-sangkanya.
b. Akan mendapatkan kenikmatan yang langgeng, hal ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran:
(وَأَنِ ٱسۡتَغۡفِرُوا۟ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوۤا۟ إِلَیۡهِ یُمَتِّعۡكُم مَّتَـٰعًا حَسَنًا إِلَىٰۤ أَجَلࣲ مُّسَمࣰّى وَیُؤۡتِ كُلَّ ذِی فَضۡلࣲ فَضۡلَهُۥۖ وَإِن تَوَلَّوۡا۟ فَإِنِّیۤ أَخَافُ عَلَیۡكُمۡ عَذَابَ یَوۡمࣲ كَبِیرٍ)
Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan.
Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat). (QS. Hud: 3)
c. Orang yang banyak istighfar akan menjadi orang yang paling beruntung di Yaumil Akhir, saat buku catatan amal setiap hamba dibagikan kepada setiap manusia. Dalam hadits disebutkan;
طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا
“Sungguh beruntung seseorang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu Majah)
d. Menghindarkan diri dari azab dan murka Allah Subhanahu wa taala. Allah Subhanahu wa taala berfirman:
وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ (٣٣)
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. (QS. Ali Al-Anfal: 33).
Perbanyak Istighfar dan Taubat, Lalu Rasakan 7 Keajaiban Ini
e. Mendapatkan rahmat dari Allah Subhanahu wa taala
(قَالَ یَـٰقَوۡمِ لِمَ تَسۡتَعۡجِلُونَ بِٱلسَّیِّئَةِ قَبۡلَ ٱلۡحَسَنَةِۖ لَوۡلَا تَسۡتَغۡفِرُونَ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ)
Dia (Salih) berkata, “Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan? Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?”
(QS. An-Naml: 46)
f. Membersihkan hati dari bintik bintik hitam (noda hati). Hal ini sebagaimana riwayat sebagai berikut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى يَعْلُوَ قَلْبَهُ ذَاكَ الرَّيْنُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي الْقُرْآنِ { كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ } (رواه أحمد)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya seorang mukmin jika berbuat dosa maka akan ada satu noda hitam di hatinya, jika ia bertaubat dan berlepas dari dosanya maka hatinya akan menjadi bersih,
namun jika dosanya bertambah maka noda hitam tersebut akan semakin bertambah hingga menutupi hatinya, itulah noda yang disebutkan oleh Allah Azza Wa Jalla dalam Alquran:
“Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya dosa yang mereka perbuat itu menutupi hati mereka.” (HR. Ahmad)
g. Istighfar akan melapangkan kesempitan dalam dada. Dalam hadits, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ الْأَغَرِّ الْمُزَنِيِّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِي وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ (رواه أبو داود)
Al Agharr Al Muzani radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya hatiku pernah diliputi sesuatu, dan aku beristighfar kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.” (HR. Abu Daud)
Baca Juga: Rintihan Istighfar
Oleh karena keutamaan besar yang terdapat dalam istighfar dan taubat tersebut, hendaknya setiap kita berupaya membiasakan diri untuk beristighfar dan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa taala.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sendiri mencontohkan kepada kita umatnya dengan beristighfar sebanyak 100 kali setiap hari, dengan istighfar sebagai berikut.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ يَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ مِائَةَ مَرَّةٍ (رواه أحمد)
Dari Ibnu Umar ia berkata, “Sesungguhnya kami pernah menghitung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu kali duduk mengucapkan doa:
RABBIGHFIRLI WATUB ‘ALAYYA INNAKA ANTAT TAWWABUL GHAFUR
“(Ya Allah, ampunilah dosaku dan terimalah taubatku, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Mengampuni dan Menerima taubat) sebanyak seratus kali.” (HR. Ahmad).
Wallahu a’lam.[ind]